Pentagon Krisis Keuangan



WASHINGTON. Kabar mengejutkan datang dari Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Jika kongres gagal menyetujui anggaran pertahanan baru senilai US$ 37 miliar sebelum reses bulan Agustus depan, Pentagon harus mengambil kebijakan yang sangat tidak populer. Tidak dapat membayar gaji karyawannya.

Anggota senior Partai Demokrat di parlemen mengungkapkan, pihaknya akan berusaha sekuat tenaga untuk menggolkan anggaran pertahanan tersebut. "Mau tidak mau, kita harus harus bisa," tandas anggota yang tidakdisebutkan namanya itu.

"Kami masih menaruh harapan besar ke kongres, meskipun begitu kami juga harus mempersiapkan seandainya kongres tidak menggolkan anggaran pertahanan tersebut," kata Sekretaris Press Pentagon Geoff Morrell.


Yang lebih mengejutkan, Morrell bilang, bulan Agustus nanti, anggaran untuk angkatan darat dan angkatan laut dipastikan bakal habis.

Meski begitu, Morrell meyakinkan, Departemen Pertahanan AS akan berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi Amerika Serikat dan pasukan-pasukannya yang tengah bertugas di luar negeri. "Yang paling pahit adalah, kami meminta dengan sangat para staf untuk mengerjakan seluruh tugas mereka tanpa mendapat gaji. Pastinya kami akan menuntaskan seluruh tugas kami, baik itu yang di Irak, Afghanistan, maupun di belahan dunia lainnya," tandas Morrell.

Menteri Pertahanan Robert Gates telah mengadakan pembicaraan tertutup dengan anggota Partai Republik di kongres. Dan hasilnya, pimpinan Partai Republik di Senat Mtich McConnel mengatakan, sangat memahami kesulitan yang dialami oleh Departemen Pertahanan AS.

"Menteri Gates bukanlah orang politik, dia hanya ingin pendanaan bagi seluruh pasukannya. Dan seperti yang dia katakan kepada kami, masalah ini harus tuntas akhir bulan ini, atau departemennya tidak dapat lagi membiayai seluruh pasukan AS," kata McConnell.

Editor: Uji Agung Santosa