Pentagon pertimbangkan permintaan militer mengirim 5.000 tentara ke Timur Tengah



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Pertahanan AS sedang mempertimbangkan permintaan militer AS untuk mengirim sekitar 5.000 tentara tambahan ke Timur Tengah di saat meningkatnya ketegangan dengan Iran. Hal tersebut dikatakan oleh pejabat AS kepada Reuters, Rabu waktu setempat.

Teheran dan Washington bulan ini telah meningkatkan retorika satu sama lain, mengikuti keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mencoba memotong ekspor minyak Iran menjadi nol dan meningkatkan kehadiran militer AS di Teluk dalam menanggapi apa yang disebut ancaman Iran.

Para pejabat, yang enggan dipublikasikan identitasnya mengatakan permintaan itu telah dibuat oleh Komando Pusat AS. Tetapi menambahkan jumlah militer tersebut masih belum jelas apakah Pentagon akan menyetujui permintaan itu atau tidak.


Amerika Serikat belum secara terbuka menunjukkan bukti intelijen secara spesifik tentang ancaman Iran. Pentagon pun menolak berkomentar terkait persoalan itu.

"Sebagai kebijakan jangka panjang, kami tidak akan membahas atau berspekulasi tentang rencana masa depan potensial dan permintaan pasukan," Komandan Rebecca Rebarich, seorang juru bicara Pentagon, seperti dikutip Reuters, Rabu (22/5).

Sekretaris Pertahanan AS, Patrick Shanahan mengatakan pada hari Selasa bahwa sementara ancaman dari Iran di Timur Tengah tetap tinggi, tindakan pencegahan yang dilakukan oleh Pentagon telah "menahan" potensi serangan terhadap Amerika.

Sumber-sumber di pemerintah AS mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa mereka percaya Iran mendorong militan Houthi atau milisi Syiah yang berbasis di Irak untuk melakukan serangan terhadap kapal-kapal tanker di Uni Emirat Arab.

Trump telah memperingatkan bahwa Iran akan bertemu dengan "kekuatan besar" jika menyerang kepentingan AS di Timur Tengah.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada hari Rabu bahwa pemuda Iran akan menyaksikan kematian Israel dan peradaban Amerika.

Editor: Handoyo .