Pentagon tegaskan pentingnya latihan militer untuk meindungi Semenanjung Korea



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Pertahanan AS alias Pentagon kembali menyoroti pentingnya latihan militer gabungan demi melindungi kepentingan negara di Semenanjung Korea.

Juru bicara Pentagon, John Kirby, pada hari Rabu (7/4) mangatakan bahwa penting untuk melakukan latihan militer di kawasan tersebut demi mencapai tujuan AS, yakni denuklirisasi Korea Utara.

"Latihan militer sangat penting di semenanjyng. Kami harus memastikan bahwa aliansi itu kuat dan solid, serta siap untuk membela kepentingan kami juga sekutu Korea Selatan kami pada waktu tertentu," ungkap Kirby saat melakukan pengarahan di Pentagon, seperti dikutip Yonhap.


Pernyataan ini muncul setelah AS dan Korea Selatan baru-baru ini menyelesaikan latihan militer bersama di Semenanjung Korea. Skala latihan terpaksa diperkecil karena adanya pandemi Covid-19.

Meskipun skala telah diperkecil, namun Korea Utara tetap melihat latihan tersebut sebagai persiapan perang dan bentuk tantangan.

Baca Juga: Sanksi perdagangan Jepang ke Korea Utara resmi diperpanjang 2 tahun

Korea Utara beberapa kali mengirim sinyal peringatan kepada AS dan sekutunya agar tidak terlalu banyak "bicara" di Semenanjung Korea jika tidak ingin keributan pecah.

Di sisi lain, bulan lalu Korea Utara diketahui telah menembakkan setidaknya empat rudal jarak pendek, dua di antaranya diduga rudal balistik, ke sekitar perbatasan mereka dengan Jepang.

Terkait jenis rudal yang diluncurkan tersebut, Kirby mengatakan bahwa Pentagon saat ini masih terus mengkajinya untuk memberikan penilaian yang tepat.

"Saya tidak akan membahas penilaian intelijen tentang apa yang dikejar Korea Utara, dan kami belum menyelesaikan analisis dan penilaian kami terhadap peluncuran rudal 25 Maret," tambah Kirby.

Para pejabat AS mengatakan bahwa uji coba kemampuan senjata merupakan aktivitas militer yang normal. Namun meluncurkan rudal balistik melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Selanjutnya: AS beri arahan kepada Jepang dan Korea Selatan terkait aktivitas Korea Utar