Penting Dipantau, Harga Saham Blue Chip Ini Tren Turun, Laba Naik 31% Kuartal 3 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) perlu untuk dipantau pada perdagangan hari ini, Jumat 8 November 2024. Harga saham blue chip ini dalam tren melemah. Padahal kinerja perusahaan ini sedang bagus dengan mencatatkan lonjakan laba.

Saham blue chip adalah saham lapis satu yang telah berpengalaman di bursa efek. Saham blue chip biasanya memiliki fundamental kuat dan nilai kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan bahkan ratusan triliun rupiah.

Di BEI, saham blue chip adalah saham-saham di indeks mayor seperti LQ45. Nah, salah satu saham LQ45 yang perlu dipantau hari ini adalah saham PT XL Axiata Tbk (EXCL).


Pada perdagangan Kamis 7 November 2024, harga saham EXCl ditutup di level 2.210, melemah 10 poin atau 0,45% dibandingkan sehari sebelumnya. 

Selama sebulan terakhir, harga saham EXCL terakumulasi turun 60 poin atau 2,64%.

 
EXCL Chart by TradingView

Namun, sebenarnya EXCL mencatatkan kinerja bagus hingga September 2024. EXCL mampu meningkatkan pendapatan dan laba bersih per kuartal III 2024.

Melansir laporan keuangan yang dirilis pada Kamis (7/11), laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih EXCL mencapai Rp 1,31 triliun per September 2024. Laba ini melonjak 31,67% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 999,99 miliar di periode sama tahun 2023. 

Dari sisi top line, EXCL mengantongi pendapatan sebesar Rp 25,36 triliun hingga kuartal III-2024, meningkat 6,26% dari kuartal III-2023 sebesar Rp 23,86 triliun.  

Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini menyampaikan selama sembilan bulan pertama di 2024, situasi dan kondisi industri telekomunikasi sangat menantang karena kompetisi sedang berlangsung ketat.

Dia bilang tantangan ke depan tentunya tidak akan lebih ringan, terutama kondisi ekonomi Indonesia yang masih akan terpengaruh oleh kondisi geopolitik dunia, serta tingkat daya beli masyarakat yang masih lemah. 

"Namun berbagai inisiatif akan terus XL Axiata lakukan untuk mendapatkan sumber pendapatan baru yang bisa diandalkan di masa mendatang," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (7/11). 

Baca Juga: Menaker Janji UMP 2025 Naik, Cek UMK 2024 Di Bekasi Karawang Bandung Bogor Depok

Salah satunya, melalui layanan internet rumah. Untuk itu, EXCL terus mendorong dan mengakselerasi pertumbuhan bisnis layanan internet rumah Fixed Broadband (FBB).  

Apalagi XL Axiata juga telah mengakuisisi 750 ribu pelanggan First Media milik  PT Link Net Tbk (LINK). Dus, saat ini memiliki pelanggan FBB secara keseluruhan mencapai lebih dari 1 juta pelanggan.

"Tambahan pelanggan itu, menjadikan sebagai penyedia layanan Internet kedua terbesar di Indonesia, dengan cakupan jaringan FBB sebanyak 6 juta home passed yang tersebar di lebih dari 127 kota," kata Dian. 

Head of Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas melihat, meskipun meningkat secara tahunan, kinerja EXCL secara kuartalan agak melemah. Hal itu terlihat dari earning per share (EPS) EXCL yang menjadi Rp 23 atau turun 37,8% secara kuartalan.

“Penurunan salah satunya karena adanya penurunan pendapatan secara kuartalan sebesar 4%, meskipun secara yoy masih tumbuh,” ujar Sukarno kepada Kontan, Kamis (7/11).

Prospek kinerja EXCL di kuartal IV 2024 hingga 2025 masih ada peluang lebih baik. Sebab, ekspansi di luar jawa dan potensi di lini bisnis fixed broadband yang bisa jadi katalis untuk potensi kinerja ke depannya. 

Sementara, sentimen negatifnya yaitu persaingan semakin ketat dan penurunan daya beli konsumen akibat perlambatan ekonomi yang menjadi tantangan. 

“Terkait seberapa efektif inovasi AI yang dilakukan mungkin bisa saja efektif karena akan membantu operasionalnya, sehingga tercipta efisiensi,” tuturnya.

Melansir RTI, kinerja saham EXCL turun 4,74% dalam sebulan terakhir, tetapi masih naik 10,50% sejak awal tahun alias year to date (ytd). 

Menurut Sukarno, penurunan saham EXCL dipengaruhi banyak faktor, salah satunya faktor eksternal, seperti tensi geopolitik yang tidak hanya menyebabkan penurunan pada saham EXCL, tetapi juga penurunan terhadap mayoritas sektor lainnya. 

“Namun, pergerakan saham EXCL jika dibandingkan dengan saham telekomunikasi lainnya, emiten ini lebih baik dan itu sudah cukup mencerminkan kinerja fundamentalnya,” paparnya.

Sukarno pun merekomendasi hold untuk saham EXCL dengan target harga Rp 2.340 per saham.

Tonton: Sampai Kapan iPhone 16 Dilarang Dijual di Indonesia? Ini Jawaban Menko Airlangga

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham EXCL berada di level support Rp 2.170 per saham dan resistance Rp 2.250 per saham. Herditya merekomendasikan speculative buy untuk EXCL dengan target harga Rp 2.290 - Rp 2.320 per saham.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, pergerakan saham EXCL berada di level support Rp 2.080 per saham dan resistance Rp 2.350 per saham. William pun masih merekomendasikan wait and see untuk EXCL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto