Genderang perang dagang yang ditabuh Amerika Serikat (AS) akan berdampak pada kenaikan inflasi di negara tersebut. Kondisi ini bisa mengerek suku bunga The Fed. Apalagi kalau suku bunga sudah mendekati 2% maka kenaikan suku bunga berpotensi lebih agresif. Di tengah penantian keputusan The Fed, walau sudah priced in bunga akan naik pertama kali di tahun ini, tapi yang perlu kita nantikan adalah dot plot-nya. Maksud saya ekspektasi dari anggota FOMC terkait kenaikan suku bunga hingga dua tahun ke depan. Kalau terjadi dot plot yang cukup signifikan dibandingkan Januari lalu, maka bisa terjadi tekanan pada pasar saham dan kurs kita. Tapi kalau Powell bersuara dovish, maka bisa mengangkat tekanan ke kurs dan ke pemerintah Indonesia.
Penting jaga stabilitas
Genderang perang dagang yang ditabuh Amerika Serikat (AS) akan berdampak pada kenaikan inflasi di negara tersebut. Kondisi ini bisa mengerek suku bunga The Fed. Apalagi kalau suku bunga sudah mendekati 2% maka kenaikan suku bunga berpotensi lebih agresif. Di tengah penantian keputusan The Fed, walau sudah priced in bunga akan naik pertama kali di tahun ini, tapi yang perlu kita nantikan adalah dot plot-nya. Maksud saya ekspektasi dari anggota FOMC terkait kenaikan suku bunga hingga dua tahun ke depan. Kalau terjadi dot plot yang cukup signifikan dibandingkan Januari lalu, maka bisa terjadi tekanan pada pasar saham dan kurs kita. Tapi kalau Powell bersuara dovish, maka bisa mengangkat tekanan ke kurs dan ke pemerintah Indonesia.