Pentingnya Kelompok Tani Genjot Potensi Durian Lokal Tasikmalaya ke Panggung Dunia



KONTAN.CO.ID - Durian lokal Indonesia sebetulnya memiliki peluang yang sangat besar untuk bisa bersaing dengan jenis durian dari negara tetangga. Varietas durian di Indonesia begitu banyak, dengan rasa yang khas di masing-masing daerah. 

Termasuk durian lokal yang ada di Tasikmalaya. Pendiri Durian Traveler, Sigit Purwanto mengaku terkesan ketika dirinya mencicipi durian lokal yang menurutnya layak dan bagus untuk dikembangkan.

"Tasikmalaya ini kita surprise, kita menemukan durian lokal yang lumayan bagus. Dia punya warna yang sangat kuning, tadinya kita sangka durian Matahari ternyata pas kita tes, dari teksturnya berbeda ternyata ini durian lokal," jelas Sigit.


Durian dengan nama Si Layung, begitu sangat layak untuk diproyeksikan menjadi unggulan. Meskipun begitu, untuk dikembangkannya memerlukan keseriusan dan dilakukan pengujian dengan melakukan penanaman dan penelitian lebih lanjut.

Artinya, pengujian bakal menghabiskan waktu empat sampai dengan lima tahun.

"Jadi pengujiannya tidak bisa langsung ditanam banyak, harus diuji dulu. Ditanam dulu nanti setelah empat tahun, baru kita tes lagi. Kalau bagus kita lanjutkan. Karena pengalaman yang sudah-sudah, durian lokal itu harus diuji adaptasinya," jelas Sigit.

Sementara itu pemilik kebun Aa Kadu sekaligus lokasi acara Seminar dan Workshop bertajuk ‘Petani Cerdas Durian Lokal Mendunia, yang digelar di Kampung Cihanja, Desa Cikeusal Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya, bernama Aryanto mengatakan durian lokal Si Layung yang membuat para ahli durian kepincut itu merupakan durian lokal asli Tasikmalaya.

Dari ciri khas jenis si raja buah tersebut memiliki warna kuning dengan rasa yang legit. Bukan hanya si Layung ada juga durian Hello Kity yang  jadi andalan durian di daerah tersebut.

"Durian lokal Tasikmalaya itu banyak yang potensial, selain Si Layung ada durian Hello Kitty dan beberapa lainnya," kata Aryanto.

Selain itu Aryanto pun berharap para petani durian yang ada di Priangan Timur, segera memiliki asosiasi. Hal itu dinilai penting dan akan memberikan manfaat untuk semua petani durian di wilayah Priangan Timur.

"Saya berharap bisa terbentuk asosiasi petani durian Priangan Timur. Karena tanpa asosiasi ketika ada over supply kita kebingungan menjual, kalau ada komunitas kita bisa saling berbagai peluang dan ilmu," ucap Aryanto.

Aryanto berharap Tasikmalaya memiliki mesin nitrogen, yang berfungsi untuk mengawetkan durian biar bisa tahan lama. Sehingga petani tidak merugi ketika durian banjir di pasaran.

Aryanto juga menambahkan, petani durian Tasikmalaya akan berusaha menjawab tantangan yang ada, kalau Jawa Barat cenderung tidak diunggulkan dalam agribisnis durian.

"Jawa Barat tidak diunggulkan, karena dari segi garis katulistiwa. Suhu udara kita kan lembab, curah hujan tinggi Tapi ketinggian kita di 400 Mdpl cukup ideal untuk durian jenis Musangking," jelas Aryanto.

Dirinya pun berharap dengan dukungan pemerintah untuk menggalang gerakan menanam durian bagi masyarakat. Baginya upaya massal yang melibatkan masyarakat luas, punya daya dongkrak signifikan bagi cita-cita Tasikmalaya sentra durian.

"Masyarakat harus didorong menanam durian di rumah, contohnya Banyumas bisa jadi sentra durian Bawor bukan dari skala kebun besar, tapi dari setiap rumah tanam 1 dan 2 pohon. Pemerintah harus berperan sehingga kita bisa menjadi sentra," jelas Aryanto.

Menurutnya di Kabupaten Tasikmalaya memiliki setidaknya 200 hektar kebun durian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal