KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Impor jagung untuk kebutuhan peternak mandiri yang telah diteken oleh pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas Kementerian Perekonomian dinilai terlambat. Pasalnya, Bulog bakal bersaing ketat dengan negara-negara yang sudah melakukan kontrak pembelian dengan negara produsen. Tak hanya itu, pengadaan barang dikhawatirkan bakal berlangsung lama karena harus melalui proses lelang dan administrasi pemerintah yang panjang. Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Peternakan Pakan dan Veteriner, Sudirman menyampaikan keputusan tersebut sudah tepat, namun seharusnya dikeluarkan lebih cepat. "Kalau Bulog beli dan tender, butuh sebulan untuk tender. Maka masuknya kapan, kalau sebulan butuh waktu, masuknya baru Desember atau Januari dan itu sudah terlalu lama," kata Sudirman saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (2/11). Apalagi menurut Sudirman, mendapatkan kontrak pembelian jagung di pasar internasional bakal melalui proses yang panjang dan harus bersaing dengan negara-negara lain yang sudah membeli jagung di pasar spot maupun pasar berjangka terlebih dahulu. Oleh karenanya, bila pemerintah memaksa harus segera melakukan impor jagung, kemungkinan bakal mendapatkan barang dengan harga yang diatas rata-rata.
Penugasan Bulog untuk impor jagung dinilai telat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Impor jagung untuk kebutuhan peternak mandiri yang telah diteken oleh pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas Kementerian Perekonomian dinilai terlambat. Pasalnya, Bulog bakal bersaing ketat dengan negara-negara yang sudah melakukan kontrak pembelian dengan negara produsen. Tak hanya itu, pengadaan barang dikhawatirkan bakal berlangsung lama karena harus melalui proses lelang dan administrasi pemerintah yang panjang. Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Peternakan Pakan dan Veteriner, Sudirman menyampaikan keputusan tersebut sudah tepat, namun seharusnya dikeluarkan lebih cepat. "Kalau Bulog beli dan tender, butuh sebulan untuk tender. Maka masuknya kapan, kalau sebulan butuh waktu, masuknya baru Desember atau Januari dan itu sudah terlalu lama," kata Sudirman saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (2/11). Apalagi menurut Sudirman, mendapatkan kontrak pembelian jagung di pasar internasional bakal melalui proses yang panjang dan harus bersaing dengan negara-negara lain yang sudah membeli jagung di pasar spot maupun pasar berjangka terlebih dahulu. Oleh karenanya, bila pemerintah memaksa harus segera melakukan impor jagung, kemungkinan bakal mendapatkan barang dengan harga yang diatas rata-rata.