Penuhi belanja modal, IBST akan rights issue



JAKARTA. PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Potensi perolehan dana dari hajatan ini mencapai Rp 660,07 miliar.

Berdasarkan prospektus ringkas, perusahaan menara ini akan menerbitkan 207,83 juta saham bernilai nominal Rp 500 per saham. Harga HMETD dibanderol Rp 3.176 per saham. Adapun, rasio HMETD ini adalah 11:2.

Artinya, setiap pemegang 11 saham lama berhak atas 2 saham baru yang diterbitkan perseroan. Efek dilusi dari rights issue ini sebesar 15,48%. Sinarmas Sekuritas akan bertindak sebagai pembeli siaga dalam penerbitan HMETD IBST kali ini.


Manajemen IBST mengatakan, dua pemegang saham utama, yakni PT Bakti Taruna Sejati (BTS) dan PT Inovasi Mas Mobilitas (IMM) tidak akan menggunakan haknya.

Dengan asumsi seluruh pemegang saham IBST mengeksekusi haknya, kecuali BTS dan IMM, dan pemegang saham lama mengajukan tambahan pemesanan, maka kepemilikan saham BTS yang awalnya 50,55% akan tergerus menjadi 42,77%. Sedangkan IMM yang hanya memiliki 200 saham IBST porsi kepemilikannya akan terdilusi hingga menjadi nol persen.

Selanjutnya, Bank J. Safra Sarasin Ltd, Singapore Branch A/C PT Bakti Taruna Sejati pun menyusut dari 22,82% menjadi 19,31%. Kepemilikan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) tidak akan berubah di 10,04%. Sementara porsi publik akan meningkat dari 16,58% menjadi 27,87%.

Namun, jika seluruh pemegang saham lama mengambil bagian sesuai dengan porsi kepemilikan semula, maka akan lain cerita. Saham yang tidak dieksekusi BTS dan IMM akan diambil Sinarmas Sekuritas.

Dengan demikian, Sinarmas Sekuritas akan mengempit 11,28% saham IBST.  Tetapi, jika seluruh pemegang saham tidak mengambil bagian, maka Sinarmas Sekuritas akan menjadi pemilik 15,38% IBST. Sedangkan DSSA dan masyarakat masing-masing menjadi 8,49% dan 14,03%.

Manajemen IBST akan menggunakan dana hasil rights issue ini untuk memenuhi keperluan belanja modal dan modal kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri