JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Jumat (5/12), menandatangani kontrak pekerjaan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) Compressed Natural Gas (CNG) Plant, alias pembangunan pembangkit listrik bertenaga CNG dengan konsorsium PT Odira Energi Persada dan PT Timas Suplindo. Proyek ini ditargetkan selesai sembilan bulan. Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi (Migas) PLN Suryadi Mardjoeki bilang, pembangunan CNG Plant dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gas bagi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Bangkanai, Kalimantan Tengah berkapasitas 155 Megawatt (MW) milik PLN. Dalam membangun PLTG itu, PLN menggandeng Konsorsium Wartsila Finland Oy PT Pembangunan Perumahan Tbk. Pasokan gas bakal dari Salamander Energi Limited sebesar 20 million standard cubic feet per day (mmscfd) kontrak sepanjang 2015-2033 dengan harga US$ 4.79 per mmbtu dan ekskalasi 3% per tiga tahun.
Penuhi gas Bengkanai, PLN bikin pembangkit CNG
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Jumat (5/12), menandatangani kontrak pekerjaan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) Compressed Natural Gas (CNG) Plant, alias pembangunan pembangkit listrik bertenaga CNG dengan konsorsium PT Odira Energi Persada dan PT Timas Suplindo. Proyek ini ditargetkan selesai sembilan bulan. Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi (Migas) PLN Suryadi Mardjoeki bilang, pembangunan CNG Plant dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gas bagi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Bangkanai, Kalimantan Tengah berkapasitas 155 Megawatt (MW) milik PLN. Dalam membangun PLTG itu, PLN menggandeng Konsorsium Wartsila Finland Oy PT Pembangunan Perumahan Tbk. Pasokan gas bakal dari Salamander Energi Limited sebesar 20 million standard cubic feet per day (mmscfd) kontrak sepanjang 2015-2033 dengan harga US$ 4.79 per mmbtu dan ekskalasi 3% per tiga tahun.