KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan talenta digital semakin tinggi sejalan dengan transformasi digital yang harus dilakukan perbankan di tanah air. Di sisi lain, persaingan mendapatkan talenta di bidang IT berkualitas pun kian tinggi karena semua sektor bisnis juga melakukan digitalisasi. Permintaan talenta digital di Tanah Air masih belum sebanding dengan
supply yang tersedia. Ini yang membuat perbankan juga tidak mudah untuk memenuhi kebutuhan talenta digitalnya. Perusahaan fintech atau startup lainnya belakang berani menawarkan harga tinggi untuk mendapatkan talenta digital. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengakui bahwa pemenuhan talenta digital saat ini masih ada kendala. Salah satunya karena ada gap antara kebutuhan dan pasokan, menurut Andi Nirwoto Direktur Teknologi Informasi BTN. Lalu, lulusan baru juga tidak semua siap kerja dan masih perlu pengembangan.
Baca Juga: Upaya Perbankan Penuhi Kebutuhan Talenta Digital di Tengah Tingginya Persaingan Namun, kendala itu menurutnya, masih bisa diatasi dengan menjalin kerjasama B2B dengan penyedia SMD digital. Oleh karena itu, BTN melakukan strategi kombinasi dalam pemenuhan SDM IT yakni dengan perekrutan lulusan baru lewat program
office development, akuisisi talenta berpengalaman, dan melakukan
partnership B2B. Secara umum, BTN melakukan perekrutan lulusan baru dan akuisisi talenta berpengalaman sekitar 40 per tahun-50 per tahun. "Namun,kebutuhan ini tentunya dinamis sejalan dengan kebutuhan bisnis dan strategi perusahaan. Itu akan terus kami
review," kata Andi pada Kontan.co.id, Selasa (9/10). Untuk mencegah tingginya
turnover atau keluar masuknya talenta digital, Andi bilang, BTN selalu memperhatikan beberapa aspek, mulai dari benefit yang kompetitif serta menghadirkan lingkungan kerja yang nyaman dan memberikan kesempatan bagi talenta mengembangkan diri.
"Menghadirkan
environment kerja yang sesuai dilakukan memperhatikan aspek kepercayaan pada setiap talenta, menghadirkan
assignment atau
challenge baru terkait
project digital, Serta memberikan kesempatan menambah
skill lewat sertifikasi
hardskill maupun
softskill." pungkas Andi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari