JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyalurkan bantuan beasiswa senilai Rp 8 miliar bagi 40 putra daerah. Beasiswa diberikan kepada penduduk asli yang berdomisili di Papua, Papua Barat, Maluku, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur. Kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama pemberian beasiswa ini ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dan Direktur Utama BBRI Sofyan Basir di Kantor Pusat Kementerian Pendidikan Nasional, Selasa(31/5). Dalam perjanjian kerjasama baru ini, Sofyan menjelaskan bahwa biaya pendidikan akan ditanggung oleh kementerian, sementara BBRI akan memberikan biaya hidup, biaya transportasi, biaya pengembangan diri dan biaya penelitian. Pada 2010, BRI telah memberikan beasiswa untuk 11 mahasiswa asal Papua untuk berkuliah di Universitas Diponegoro. "Kami juga memberikan mereka kesempatan untuk magang di BRI pada waktu liburan. Kami harapkan setelah lulus mereka akan bekerja di BRI daerah mereka," kata Sofyan dalam sambutannya. Selain jumlah mahasiswa yang bertambah, jumlah universitas yang terlibat juga bertambah dari 1 perguruan tinggi menjadi 9 perguruan tinggi. Kesembilan kampus itu adalah Institut Teknologi Sepuluh November, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Universitas Gajah Mada, Universitas Jenderal Sudirman, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga dan Universitas Sebelas Maret. Pemberian beasiswa ini merupakan salah satu bagian dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BBRI, BRI Peduli Pendidikan. Untuk BRI Peduli Pendidikan pada 2009 BRI telah menyalurkan Rp 17,31 miliar dan tahun 2010 menjadi Rp 26,82 miliar. Sementara itu dana PKBL yang dialokasikan juga selalu meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan laba BRI. Pada tahun 2008 BRI menyalurkan dana Bina Lingkungan Rp 35,02 miliar, tahun 2009 sebesar Rp 37,86 miliar, tahun 2010 Rp 48,81 miliar. Hingga April 2011, BRI telah menyalurkan dana bina lingkungan sebesar Rp 6,65 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penuhi kewajiban PKBL, BRI berikan beasiswa senilai Rp 8 miliar
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyalurkan bantuan beasiswa senilai Rp 8 miliar bagi 40 putra daerah. Beasiswa diberikan kepada penduduk asli yang berdomisili di Papua, Papua Barat, Maluku, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur. Kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama pemberian beasiswa ini ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dan Direktur Utama BBRI Sofyan Basir di Kantor Pusat Kementerian Pendidikan Nasional, Selasa(31/5). Dalam perjanjian kerjasama baru ini, Sofyan menjelaskan bahwa biaya pendidikan akan ditanggung oleh kementerian, sementara BBRI akan memberikan biaya hidup, biaya transportasi, biaya pengembangan diri dan biaya penelitian. Pada 2010, BRI telah memberikan beasiswa untuk 11 mahasiswa asal Papua untuk berkuliah di Universitas Diponegoro. "Kami juga memberikan mereka kesempatan untuk magang di BRI pada waktu liburan. Kami harapkan setelah lulus mereka akan bekerja di BRI daerah mereka," kata Sofyan dalam sambutannya. Selain jumlah mahasiswa yang bertambah, jumlah universitas yang terlibat juga bertambah dari 1 perguruan tinggi menjadi 9 perguruan tinggi. Kesembilan kampus itu adalah Institut Teknologi Sepuluh November, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Universitas Gajah Mada, Universitas Jenderal Sudirman, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga dan Universitas Sebelas Maret. Pemberian beasiswa ini merupakan salah satu bagian dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BBRI, BRI Peduli Pendidikan. Untuk BRI Peduli Pendidikan pada 2009 BRI telah menyalurkan Rp 17,31 miliar dan tahun 2010 menjadi Rp 26,82 miliar. Sementara itu dana PKBL yang dialokasikan juga selalu meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan laba BRI. Pada tahun 2008 BRI menyalurkan dana Bina Lingkungan Rp 35,02 miliar, tahun 2009 sebesar Rp 37,86 miliar, tahun 2010 Rp 48,81 miliar. Hingga April 2011, BRI telah menyalurkan dana bina lingkungan sebesar Rp 6,65 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News