Penuhi Listrik Bersih di Jawa dan Sumatra, PLN akan Bangun Transmisi Ramah Lingkungan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN melihat episentrum permintaan listrik energi bersih dalam beberapa dekade ke depan masih terpusat di Pulau Jawa dan Sumatra. Namun, sumber energi hijau tersebar di beberapa pulau di Indonesia seperti Kalimantan dan Sumatra. Untuk mengevakuasi setrum hijau ini, diperlukan jalur transmisi ramah lingkungan (green enabling transmission line). 

Sebagai informasi, jalur transmisi ramah lingkungan adalah struktur pengangkutan listrik dari sumber energi terbarukan yang akan meningkatkan ketahanan sistem tenaga listrik. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, Sumatra menyimpan potensi panas bumi yang melimpah. Tanpa adanya transmisi ramah lingkungan ini, PLN tidak akan bisa mengevakuasi sumber energi terbarukan di Sumatera ke episentrum permintaan listrik di Pulau Jawa. 


Baca Juga: Andalkan PLTGU Blok 3 Muara Karang, PLN Optimistis Jadi Trader Terbesar Bursa Karbon

“Apabila ini dibangun maka kami bisa menambah based load renewable energy menjadi tambahan sekitar 32 GW di tahun 2040,” terangnya dalam Rapat Panja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (2/10). 

Namun, PLN juga telah mempertimbangkan, di tahun 2036 seluruh listrik energi baru terbarukan (EBT) di Sumatra jika diutilisasi secara penuh dengan penambahan permintaan dari Pulau Jawa dan Sumatra yang sebesar 2,5 GW per tahun, transmisi yang dibangun tidak akan cukup kuat. 

Oleh karenanya, di tahun 2036 PLN akan membangun tambahan transmisi dari Kalimantan sehingga bisa mengevakuasi daya terutama dari pembangkit hidro untuk dialirkan ke Pulau Jawa. 

“Tentu saja ada opsi yang lain yaitu membangun energi baru (EB) yaitu salah satunya adalah nuklir,” ungkapnya. 

Baca Juga: Pembahasan JETP Bergulir, Pemerintah Usulkan Pendanaan untuk Smart Grid

Kemudian juga untuk di Sulawesi, PLN juga melihat kebutuhan listrik juga sangat cepat karena banyak dibangun smelter. Maka diperlukan green enabling transmission line di mana ditargetkan commissioning datenya sekitar tahun 2026 – 2027. 

“Kemudian di sini di tahun 2040 kami mulai juga mentaping suatu additional renewable energy source yaitu dari Nusa Tenggara yang kemudian di connect sampai ke Jawa Timur,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi