KONTAN.CO.ID - SYDNEY/CANBERRA. Seorang penulis Australia kelahiran China yang ditahan di China sejak Januari lalu. Ia telah secara resmi ditangkap karena dicurigai melakukan spionase, kata pemerintah Australia pada Selasa, di tengah meningkatnya ketegangan antara Canberra dan mitra dagang terbesarnya tersebut. Yang Hengjun, seorang mantan diplomat China yang berubah menjadi jurnalis dan blogger online, ditahan di kota Guangzhou selatan sambil menunggu transfer ke Shanghai, setelah terbang dari New York. Dia kemudian dipindahkan ke ibu kota Beijing. Baca Juga: Pemimpin Hong Kong khawatirkan eskalasi kekerasan yang menjadi lebih serius
"Dr Yang telah ditahan di Beijing dalam kondisi yang keras tanpa tuduhan selama lebih dari tujuh bulan," Kata Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne dalam sebuah pernyataan seperti dilansir, Reuters, Selasa (27/8). Ia menambahkan, Yang secara resmi ditangkap karena dicurigai melakukan kegiatan mata-mata pada Jumat lalu. Spionase dapat dihukum mati di Tiongkok. Penangkapan Yang, 53 tahun, dengan nama resmi Yang Jun, terjadi ketika Beijing berjuang untuk menahan protes anti-pemerintah di Hong Kong, kota semi-otonomi Tiongkok. Tidak ada tanggapan langsung dari Kementerian Luar Negeri China. Kedutaan besar Tiongkok di Canberra tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar. China tidak mengizinkan Yang mengakses pengacara atau keluarganya sejak penahanannya, kata Payne. Namun, pejabat kedutaan Australia telah mengunjungi Yang tujuh kali sejak Januari, kata pemerintah. Pengacara Yang, Australia, Robert Stary, tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.