Penumpang KRL menumpuk di stasiun



JAKARTA. Di hari kedua penerapan e-ticketing dan tarif progresif, terjadi penumpukan di sejumlah stasiun. Penumpukan terjadi karena keterlambatan kedatangan kereta. Kepala Humas PT KAI Daops I Sukendar Mulya mengatakan, keterlambatan kedatangan kereta karena faktor adanya pantograf yang patah di Stasiun Cilebut, Bogor. "Iya memang ada yang patah, tadi sekitar jam 13.30 WIB," kata Sukendar saat dihubungi, Selasa (2/7/2013). Sukendar mengatakan pantograf yang patah sudah mulai diperbaiki pada tadi sore. Sebelumnya memang ada sejumlah kereta yang tertahan. "Tadi diperbaiki jam 16.30 WIB. Sebelumnya ada 5 KRL tertahan, dampaknya ada antrean. Alhamdulillah saat ini tidak ada hambatan lagi," ujar Sukendar. Berdasarkan info dari akun twitter @krlmania, rusaknya pantograf di Stasiun Cilebut membuat satu jalur rel yang terletak antara Bogor-Depok tidak dapat dilalui. Hal itu mengakibatkan hanya ada satu jalur yang dapat dilalui kereta secara bergantuan. Tak ayal rusaknya pantograf mempengaruhi perjalanan kereta terutama dari Jakarta-Bogor. Penumpukan penumpang pun terjadi di sejumalah stasiun. Seperti yang ditulis oleh sejumlah warga di akun twitternya sekitar pukul 17.00-19.00 WIB: - @Indrakuroba: Akibat jadwal krl yang kacau balau penumpang menumpuk di stasiun sudirman 17.43. - @naminamara : Manggarai jadi lautan manusia. - @lailifitria : jam pulang kantor gini di stasiun kota belum ada commuterline tujuan Depok/Bogor. Sekian. - @Dimzkiy : chaos di stasiun tanah abang.

Kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Amal Ihsan