JAKARTA. Industri penerbangan Indonesia masih prospektif di tahun depan. Seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan menguatnya daya beli masyarakat, target peningkatan jumlah penumpang udara sebesar 20% pada 2013 dinilai masih cukup realistis. Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional (INACA), Tengku Burhanuddin, mengungkapkan menguatnya daya beli masyarakat dan meningkatnya kebutuhan transportasi udara akan menopang pertumbuhan jumlah penumpang udara sepanjang 2013. "Pendapatan per kapita masyarakat Indonesia saat ini mencapai kurang lebih US$ 3.500 per tahun," ujar Burhanuddin, Jumat (21/12). Apalagi, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan diprediksi masih akan di atas 6%. Harga tiket moda transportasi udara yang semakin terjangkau juga menjadikan prospek industri penerbangan dalam negeri semakin cerah pada tahun-tahun mendatang.
Hal tersebut sebagai dampak dari bertumbuhnya para pemain di sektor penerbangan. "Mandala Air juga sudah beroperasi kembali sehingga masyarakat punya banyak pilihan angkutan udara," ujar Burhanuddin. Di luar harga tiket dan daya beli masyarakat, kebutuhan akan transportasi udara di Indonesia akan semakin tinggi lantaran kondisi geografis negara ini begitu luas dan berbentuk kepulauan. Meski demikian, laju pertumbuhan industri angkutan udara bukan tanpa rintangan. Burhanuddin mengingatkan potensi hambatan itu datang dari tingginya harga avtur belakangan ini. "Harga avtur hingga saat ini masih fluktuatif, ini berpotensi menjadi hambatan bila harganya terus menerus meningkat," kata dia. Itulah sebabnya, kata Wismono Nitidihardjo, Kepala Riset INACA, pera pebisnis penerbangan mengusulkan tarif batas atas yang ditetapkan pemerintah tahun 2010. Kementerian Perhubungan mencatat, jumlah pengguna angkutan udara terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Selama 2010, jumlah penumpang angkutan udara mencapai 58,39 juta, kemudian di 2011 sebanyak 68,34 juta penumpang dan pada tahun ini ditargetkan mencapai 75 juta penumpang. Hingga Oktober 2012, jumlah penumpang angkutan udara mencapai 50,84 juta penumpang. Jumlah penumpang meliputi 45,52 juta penumpang domestik dan 5,32 juta penumpang internasional. "Peningkatan jumlah penumpang domestik ini diikuti pula dengan penambahan rute penerbangan komersial domestik menjadi 249 rute tahun ini, sedang tahun lalu 222 rute," ujar Menteri Perhubungan EE Mangindaan, (20/12). Tertinggi di Asia Pasifik Pertumbuhan jumlah penumpang penerbangan nasional masuk 10 besar dunia dan tertinggi di kawasan Asia Pasifik. Jika tahun depan, pertumbuhan penumpang angkutan udara di dunia diprediksi hanya 6% dan Asia Pasifik tumbuh 10%, Indonesia meningkat hingga 20%.
Lonjakan ini didukung oleh penambahan hak terbang dari Indonesia ke Korea Selatan, Selandia Baru, Malaysia, Singapura dan Australia. Khusus penerbangan dari dan ke Australia dipastikan akan mendapat jatah penumpang sebanyak 25.000 kursi perminggu mulai Februari 2013. Sedangan untuk keempat negara lainnya masih dalam tahap finalisasi perjanjian. Jumlah pesawat yang akan melintasi tanah air juga bakal meningkat beberapa tahun ke depan. Bahkan dalam kurun waktu 10 tahun mendatang, industri transportasi udara masih membutuhkan 500 pesawat. Dengan ringginya kebutuhan pesawat, pemerintah harus mengantisipasinya dengan menambah jumlah bandar udara. Pemeritah akan meresmikan 12 bandara baru yang dikelola Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan PT Angkasa Pura tahun depan. Bandara tersebut antara lain Medan Baru, Pekonserai, Muara Bungo, Tual Baru, Saumlaki Baru,dan Serui. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Edy Can