SURABAYA. Dua kapal cadangan penyeberangan Ujung-Kamal yang disediakan tidak difungsikan untuk melayani pemudik Lebaran tahun ini karena hingga lebaran hari kedua, tidak ada peningkatan penumpang yang signifikan. Penumpang yang memanfaatkan kapal penyeberangan dari Surabaya ke Madura dan sebaliknya pada masa angkutan Lebaran tahun ini cukup diangkut empat kapal yang tersedia seperti hari biasa. "Ada dua kapal cadangan, tapi tidak terpakai karena penumpang sepi," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Surabaya, Elfy Yosa, Rabu (30/7). Sepinya penumpang membuat perjalanan kapal penyeberangan relatif lancar, karena tidak ada waktu tunggu kapal untuk bongkar muat. Elfy mengatakan, sejak beroperasinya jembatan Tol Suramadu Juni 2009 lalu, penumpang penyeberangan Ujung-Kamal menurun drastis. Hingga H-1 Lebaran, Minggu (27/7), jumlah kendaraan roda empat yang menyeberang dari Ujung-Kamal dan sebaliknya, ada 3.357 kendaraan, 21.726 kendaraan roda dua, dan 44.811 penumpang biasa. "Kondisi tersebut jauh dibanding sebelum adanya jembatan tol Suramadu, dimana pemudik di Ujung-Kamal dan sebaliknya bisa mencapai lebih dari 55.000 penumpang," tambahnya. Tol Suramadu lebih dipilih pemudik dari Surabaya ke Madura atau sebaliknya, karena selain lebih murah, juga arus lalu lintasnya relatif lancar. Di Tol Suramadu, tarif kendaraan roda empat Rp 30.000 dan tarif sepeda motor hanya Rp 3.000, sementara tarif penyeberangan roda empat di Ujung-Kamal mencapai lebih dari Rp 30.000 per unit. Itu belum termasuk penumpang orang, dan tarif roda dua mencapai Rp 5.000. (Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penumpang sepi, kapal cadangan tak berfungsi
SURABAYA. Dua kapal cadangan penyeberangan Ujung-Kamal yang disediakan tidak difungsikan untuk melayani pemudik Lebaran tahun ini karena hingga lebaran hari kedua, tidak ada peningkatan penumpang yang signifikan. Penumpang yang memanfaatkan kapal penyeberangan dari Surabaya ke Madura dan sebaliknya pada masa angkutan Lebaran tahun ini cukup diangkut empat kapal yang tersedia seperti hari biasa. "Ada dua kapal cadangan, tapi tidak terpakai karena penumpang sepi," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Surabaya, Elfy Yosa, Rabu (30/7). Sepinya penumpang membuat perjalanan kapal penyeberangan relatif lancar, karena tidak ada waktu tunggu kapal untuk bongkar muat. Elfy mengatakan, sejak beroperasinya jembatan Tol Suramadu Juni 2009 lalu, penumpang penyeberangan Ujung-Kamal menurun drastis. Hingga H-1 Lebaran, Minggu (27/7), jumlah kendaraan roda empat yang menyeberang dari Ujung-Kamal dan sebaliknya, ada 3.357 kendaraan, 21.726 kendaraan roda dua, dan 44.811 penumpang biasa. "Kondisi tersebut jauh dibanding sebelum adanya jembatan tol Suramadu, dimana pemudik di Ujung-Kamal dan sebaliknya bisa mencapai lebih dari 55.000 penumpang," tambahnya. Tol Suramadu lebih dipilih pemudik dari Surabaya ke Madura atau sebaliknya, karena selain lebih murah, juga arus lalu lintasnya relatif lancar. Di Tol Suramadu, tarif kendaraan roda empat Rp 30.000 dan tarif sepeda motor hanya Rp 3.000, sementara tarif penyeberangan roda empat di Ujung-Kamal mencapai lebih dari Rp 30.000 per unit. Itu belum termasuk penumpang orang, dan tarif roda dua mencapai Rp 5.000. (Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News