JAKARTA. Maskapai Sriwijaya Air dan anak usahanya Nam Air mencatatkan penurunan jumlah penumpang atau load factor sepanjang semester I 2015. Tercatat dalam 6 bulan pertamanya, jumlah penumpang yang diangkut kedua maskapai itu menurun dari 4.085.705 penumpang menjadi 4.019.779 penumpang. “Awal tahun ini pertumbuhan market sangat berat karena makro ekonomi yang tidak stabil dan cenderung melemahkan daya beli masyarakat,” Agus Soedjono, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/6). Tak hanya angkutan penumpang, jumlah kargo yang diangkut Sriwijaya Air dan Nam air juga mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada semester I 2015, jumlah kargo yang diangkut hanya sebesar 26.313.698 kg atau menurun dari tahun sebelumnya sekitar 33.256.475 kg. Namun beruntung, tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on time performance kedua maskapai itu berhasil menunjukkan peningkatan. Selama Januari-Juni 2015 Sriwijaya Air mencatatkan OTP 85% dan Nam Air 94%. Hasil tersebut diambil dari seluruh penerbangan rata-rata 190 rute penerbangan Sriwijaya Air tiap hari dan 50 rute penerbangan Nam Air tiap hari. “Kinerja ini sangat membanggakan karena terjadi kenaikan sekitar 2-3 % dari tahun sebelumnya,” terang Agus. Saat ini Sriwijaya Air mengoperasikan 38 pesawat yang terdiri dari 737-800 NG, 737-400, 737-300 dan 737-500. Maskapai medium servis ini memiliki 39 kota tujuan domestik dan tiga rute penerbangan regional, yaitu Penang, Terengganuu, Ipoh (Malaysia), Dili (Timor Leste),dan Hangzhou, Chengdu, Nanking dan Ningbo. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penumpang Sriwijaya Air menurun di Semester I
JAKARTA. Maskapai Sriwijaya Air dan anak usahanya Nam Air mencatatkan penurunan jumlah penumpang atau load factor sepanjang semester I 2015. Tercatat dalam 6 bulan pertamanya, jumlah penumpang yang diangkut kedua maskapai itu menurun dari 4.085.705 penumpang menjadi 4.019.779 penumpang. “Awal tahun ini pertumbuhan market sangat berat karena makro ekonomi yang tidak stabil dan cenderung melemahkan daya beli masyarakat,” Agus Soedjono, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/6). Tak hanya angkutan penumpang, jumlah kargo yang diangkut Sriwijaya Air dan Nam air juga mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada semester I 2015, jumlah kargo yang diangkut hanya sebesar 26.313.698 kg atau menurun dari tahun sebelumnya sekitar 33.256.475 kg. Namun beruntung, tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on time performance kedua maskapai itu berhasil menunjukkan peningkatan. Selama Januari-Juni 2015 Sriwijaya Air mencatatkan OTP 85% dan Nam Air 94%. Hasil tersebut diambil dari seluruh penerbangan rata-rata 190 rute penerbangan Sriwijaya Air tiap hari dan 50 rute penerbangan Nam Air tiap hari. “Kinerja ini sangat membanggakan karena terjadi kenaikan sekitar 2-3 % dari tahun sebelumnya,” terang Agus. Saat ini Sriwijaya Air mengoperasikan 38 pesawat yang terdiri dari 737-800 NG, 737-400, 737-300 dan 737-500. Maskapai medium servis ini memiliki 39 kota tujuan domestik dan tiga rute penerbangan regional, yaitu Penang, Terengganuu, Ipoh (Malaysia), Dili (Timor Leste),dan Hangzhou, Chengdu, Nanking dan Ningbo. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News