Penumpang teriak ada bom, pesawat Wings Air Labuan Bajo-Denpasar gagal berangkat



KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO. Pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW-1899 yang hendak terbang dari Bandara Udara Komodo Labuan Bajo menuju Denpasar, Kamis (21/6), terpaksa gagal berangkat karena diisukan ada bom. Seharusnya pesawat tersebut terbang dari Labuan Bajo sekitar pukul 16.10 Wita, tetapi hingga berita ini ditayangkan, semua penumpang kembali diturunkan karena isu adanya bom itu.

Fernandes Nato, salah satu penumpang peswat menceritakan semua penumpang sudah duduk di bangku masing-masing. “Setelah semua penumpang duduk, tiba-tiba pilot keluar dari ruangannya dan bertanya, siapa yang berteriak tadi,” ujar Fernandes.

Menurut Fernandes, penumpang tidak mendengar adanya teriakan. Tetapi menurutnya pilot, mengaku mendengar adanya teriakan bahwa ada yang bawa bom.


“Lalu, petugas bandara naik ke dalam kabin, mereka periksa orang punya tas satu-satu. Kita juga bingung dan menceritakan ada yang berteriak membawa bom dan mereka sedang mencari tas mana,” ujarnya.

Tidak lama kemudian, lanjutnya pramugari mengumumkan, meminta semua penumpang turun. Penumpang pun, menurutnya panik dan berhamburan keluar pesawat.

“Dan tadi itu, yang didiuga yang berteriak membawa bom itu duduk di kursi paling belakang dan sekarang sedang ditangani pihak kepolisian di bandara,” ujarnya.

Menurutnya, orang yang diduga berteriak ada bom itu adalah wisatawan asing yang membawa sejumlah peralatan diving. Namun, dia tidak tahu asal negaranya. Saat ini, pihak kepolisian bandara masih memerikasa penumpang tersebut.

Fernandes mengatakan belum ada pemberitahuan lebih lanjut dari pihak maskapai ataupun bandara terkait penerbangan, apakah dilanjutkan atau ditunda sampai besok. “Belum ada kepastian,” ujarnya.

Dihubung terpisah, Kepala Bagian Humas Polada NTT Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, masih mengecek ke lapangan terkait informasi tersebut.

“Ini saya lagi cek,apal benar, apa nggak, lagi saya konfirmasi ke Labuan Bajo,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia