JAKARTA. Rencana perpanjangan ekspor mineral mentah (ore) atau konsentrat selama tiga tahun ke depan diprediksi membawa efek negatif bagi perkembangan harga jual komoditas mineral. Apalagi proyeksi produksi dan ekspor ore di 2014 tetap tinggi sebagaimana pencapaian tahun ini. Ahmad Ardianto, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) mengatakan, sepanjang tahun ini, harga mineral terus turun lantaran jumlah pasokan melimpah, di sisi lain permintaan yang relatif stagnan. "Kondisi permintaan lemah dan pasokan tinggi ini pun akan berlanjut tahun depan," kata dia ke KONTAN, Senin (25/11). Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana tetap membuka keran ekspor ore setelah 12 Januari 2014. Pemerintah juga memproyeksikan produksi bijih mineral 2014 bakal sama dengan realisasi yang akan dicapai sampai Desember 2013 ini.
Penundaan kewajiban ekspor tekan harga mineral
JAKARTA. Rencana perpanjangan ekspor mineral mentah (ore) atau konsentrat selama tiga tahun ke depan diprediksi membawa efek negatif bagi perkembangan harga jual komoditas mineral. Apalagi proyeksi produksi dan ekspor ore di 2014 tetap tinggi sebagaimana pencapaian tahun ini. Ahmad Ardianto, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) mengatakan, sepanjang tahun ini, harga mineral terus turun lantaran jumlah pasokan melimpah, di sisi lain permintaan yang relatif stagnan. "Kondisi permintaan lemah dan pasokan tinggi ini pun akan berlanjut tahun depan," kata dia ke KONTAN, Senin (25/11). Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana tetap membuka keran ekspor ore setelah 12 Januari 2014. Pemerintah juga memproyeksikan produksi bijih mineral 2014 bakal sama dengan realisasi yang akan dicapai sampai Desember 2013 ini.