KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan per September 2018 turun menjadi 9,66% dari sebelumnya 9,82%. Angka kemiskinan kembali mencatat sejarah sebagai yang terendah sejak 1999. Begitu pula gini rasio juga turun dari 0,389 pada maret 2018 menjadi 0,384. Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan penurunan angka kemiskinan antara lain disebabkan karena meningkatnya daya beli petani didorong oleh inflasi yang cukup rendah. Menurut laporan BPS, inflasi Maret-September 2018 sebesar 0,94%. "Harga komoditas juga mengalami penurunan dari Maret hingga September. Seperti beras, sapi, telur ayam ras dan daging ayam ras," jelas dia. Selain itu, rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk penduduk yang berada di 40% lapisan terbawah selama periode Maret 2018–September 2018 tumbuh 3,55%, lebih tinggi dibandingkan kenaikan Garis Kemiskinan pada periode yang sama sebesar 2,36% atau Rp 410.670 per kapita. Sementara garis kemiskinan per rumah tangga miskin sebesar Rp 1,9 juta.
Penurunan angka kemiskinan ciptakan rekor lagi, ini yang dilakukan pemerintah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan per September 2018 turun menjadi 9,66% dari sebelumnya 9,82%. Angka kemiskinan kembali mencatat sejarah sebagai yang terendah sejak 1999. Begitu pula gini rasio juga turun dari 0,389 pada maret 2018 menjadi 0,384. Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan penurunan angka kemiskinan antara lain disebabkan karena meningkatnya daya beli petani didorong oleh inflasi yang cukup rendah. Menurut laporan BPS, inflasi Maret-September 2018 sebesar 0,94%. "Harga komoditas juga mengalami penurunan dari Maret hingga September. Seperti beras, sapi, telur ayam ras dan daging ayam ras," jelas dia. Selain itu, rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk penduduk yang berada di 40% lapisan terbawah selama periode Maret 2018–September 2018 tumbuh 3,55%, lebih tinggi dibandingkan kenaikan Garis Kemiskinan pada periode yang sama sebesar 2,36% atau Rp 410.670 per kapita. Sementara garis kemiskinan per rumah tangga miskin sebesar Rp 1,9 juta.