KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan bea masuk impor sawit India terhadap ekspor sawit Malaysia dan Indonesia berpotensi mengerek volume pengiriman sawit dari kedua negara. Kementerian Perdagangan (Kemdag) menyampaikan analisis singkat dengan metode regresi untuk menimbang efek penurunan bea tersebut. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemdag, Kasan menyampaikan, tarif BM CPO India untuk Malaysia sesuai Preferensi IM CECA per tanggal 1 Januari 2019 akan turun menjadi 40% dari 44%. Penurunan tarif ini sama seperti penurunan tarif BM CPO India untuk Indonesia sesuai AIFTA yang juga turun menjadi 40% dari 44%. Artinya baik India maupun Indonesia sebenarnya sama-sama menerima fasilitas perdagangan yang serupa dan memberikan kesempatan untuk perbaiki perdagangan sawit kedua negara dan harga komoditas tersebut. "Kita harapkan paling lambat awal kuartal II-2018 sudah terlihat dampaknya thd harga CPO," kata Kasan kepada Kontan.co.id, Jumat (14/12).
Penurunan bea masuk sawit India untuk Malaysia dan Indonesia dapat kerek harga CPO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan bea masuk impor sawit India terhadap ekspor sawit Malaysia dan Indonesia berpotensi mengerek volume pengiriman sawit dari kedua negara. Kementerian Perdagangan (Kemdag) menyampaikan analisis singkat dengan metode regresi untuk menimbang efek penurunan bea tersebut. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemdag, Kasan menyampaikan, tarif BM CPO India untuk Malaysia sesuai Preferensi IM CECA per tanggal 1 Januari 2019 akan turun menjadi 40% dari 44%. Penurunan tarif ini sama seperti penurunan tarif BM CPO India untuk Indonesia sesuai AIFTA yang juga turun menjadi 40% dari 44%. Artinya baik India maupun Indonesia sebenarnya sama-sama menerima fasilitas perdagangan yang serupa dan memberikan kesempatan untuk perbaiki perdagangan sawit kedua negara dan harga komoditas tersebut. "Kita harapkan paling lambat awal kuartal II-2018 sudah terlihat dampaknya thd harga CPO," kata Kasan kepada Kontan.co.id, Jumat (14/12).