KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini, kebijakan moneter seperti penyesuaian suku bunga acuan oleh bank sentral saja tidak cukup untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Terlebih bank biasanya membutuhkan waktu untuk menurunkan bunga kreditnya. Padahal, bunga kredit rendah akan mendorong masyarakat berbelanja yang berujung pada peningkatan konsumsi dan investasi. Alhasil, langkah Bank Indonesia (BI) memangkas bunga acuan menjadi 5,5% belum bisa mendorong konsumsi maupun investasi secara maksimal dalam jangak pendek. Maka itu, untuk menopang pergerakan ekonomi, pemerintah harus bisa melengkapi penurunan bunga acuan dengan kebijakan lain.
Penurunan suku bunga BI dinilai belum cukup untuk genjot ekonomi Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini, kebijakan moneter seperti penyesuaian suku bunga acuan oleh bank sentral saja tidak cukup untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Terlebih bank biasanya membutuhkan waktu untuk menurunkan bunga kreditnya. Padahal, bunga kredit rendah akan mendorong masyarakat berbelanja yang berujung pada peningkatan konsumsi dan investasi. Alhasil, langkah Bank Indonesia (BI) memangkas bunga acuan menjadi 5,5% belum bisa mendorong konsumsi maupun investasi secara maksimal dalam jangak pendek. Maka itu, untuk menopang pergerakan ekonomi, pemerintah harus bisa melengkapi penurunan bunga acuan dengan kebijakan lain.