Penurunan cadangan devisa Mei berpotensi menekan kurs rupiah pada Rabu (9/6)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa yang turun di bulan Mei dinilai akan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan rupiah Rabu (9/6). Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), cadangan devisa bulan Mei mencapai US$ 136,4 miliar, turun jika dibandingkan posisi April yang sebesar US$ 138,8 miliar.

Menurut Kepala ekonomi BCA David Sumual, faktor cadangan devisa dan IHSG yang bergerak negatif di hari Selasa (8/6). Ini juga menurut dia karena bursa global yang cenderung negatif. “Tetapi kita lihat mungkin dari sisi komoditas ada berita yang cukup bagus dari kenaikan harga komoditas, termasuk minyak kecenderungan naik, jadi itu satu faktor,” kata David kepada Kontan, Selasa (8/6).

Beberapa data yang akan dirilis, seperti neraca perdagangan AS, PDB Eropa, dan PDB Jepang juga akan menentukan arah pasar untuk Rabu. Ini juga yang akan menentukan pergerakan rupiah.


Presiden HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo menilai, pergerakan rupiah di minggu ini ini masih sangat dipengaruhi oleh ekspektasi pasar terhadap inflasi AS yang akan dirilis pekan ini.

Baca Juga: Sri Mulyani sebut kondisi ekonomi pada 2022 masih dinamis

Laporan inflasi AS akan menentukan nasib tren bearish dolar AS. Selain itu, kenaikan indeks harga konsumen (CPI) AS dapat dengan mudah mengalahkan perkiraan, tetapi tidak mungkin menyebabkan kejutan besar. “Kejutan sebenarnya adalah jika inflasi Mei turun di bawah perkiraan. Akan ada peluang bagus untuk menjual dolar, karena The Fed akan memiliki alasan serius untuk memikirkan pengetatan kebijakan,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Selasa (8/6).

Sutopo memperkirakan pergerakan rupiah Rabu (9/6) masih dapat menguat di rentang harga Rp 14.200 per dolar AS–Rp 14.300 per dolar AS. Sedangkan David menilai rupiah akan terkoreksi tipis, dan bergerak di rentang Rp 14.230 per dolar AS–Rp 14.280 per dolar AS.

Di hari Selasa (8/6) kurs rupiah spot menguat 0,08% ke level Rp 14.252 per dolar AS, dari Rp 14.265 per dolar AS. Sedangkan kurs rupiah Jisdor menguat 0,06% ke level Rp 14.262 per dolar AS.

Baca Juga: IHSG kembali ke bawah level 6.000, begini proyeksi untuk Rabu (9/6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati