JAKARTA. Nasib sial terus menimpa harga batubara. Tekanan baru datang dari Amerika Serikat (AS). Akhir Juni lalu, Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa pembatasan emisi karbon akan menjadi salah satu prioritas. Akibatnya, di awal pekan ini, harga batubara menyentuh titik terendah sejak kuartal kedua 2009 sebesar US$ 77,5 per ton. Meski mulai naik, harga batubara masih beredar di titik rendah. Kamis (4/7), harga batubara untuk pengiriman Agustus 2013 di ICE Futures sebesar US$ 77,6 per ton. Hingga tahun lalu, batubara masih menjadi sumber listrik terbesar dengan kontribusi 38% dari total kebutuhan listrik AS, diikuti gas alam 29% dan energi nuklir 20%. Dengan pernyataan Obama, kemungkinan kebutuhan batubara AS menipis. Padahal, AS merupakan salah satu pengguna batubara terbesar.
Penurunan harga batubara sulit direm
JAKARTA. Nasib sial terus menimpa harga batubara. Tekanan baru datang dari Amerika Serikat (AS). Akhir Juni lalu, Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa pembatasan emisi karbon akan menjadi salah satu prioritas. Akibatnya, di awal pekan ini, harga batubara menyentuh titik terendah sejak kuartal kedua 2009 sebesar US$ 77,5 per ton. Meski mulai naik, harga batubara masih beredar di titik rendah. Kamis (4/7), harga batubara untuk pengiriman Agustus 2013 di ICE Futures sebesar US$ 77,6 per ton. Hingga tahun lalu, batubara masih menjadi sumber listrik terbesar dengan kontribusi 38% dari total kebutuhan listrik AS, diikuti gas alam 29% dan energi nuklir 20%. Dengan pernyataan Obama, kemungkinan kebutuhan batubara AS menipis. Padahal, AS merupakan salah satu pengguna batubara terbesar.