Penurunan Harga BUMI Kian Menggerus Jaminan BNBR



JAKARTA. Saat ini, banyak para pelaku pasar yang sedang menebak-nebak: sampai kapan harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan turun dan di manakah titik dasarnya. Maklum, sejak kembali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai Kamis (6/11), harga saham anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) ini sudah anjlok 18,2% ke level Rp 1.780 per saham pada Jumat lalu (7/11).

Pada perdagangan hari ini, kemungkinan besar harga saham Bumi masih tertekan hebat. Sebab, para investor yang memegang 1,43 miliar saham BUMI (7,4% dari total saham BUMI) masih akan melakukan aksi jual. Imbasnya tak hanya mengancam kesepakatan penjualan 35% saham BUMI kepada Northstar Pacific senilai US$ 1,3 miliar (Rp 2.068 per saham). Tapi, para pemegang repurchase agreement (repo) saham BUMI senilai sekitar Rp 6 triliun pun makin cemas. Sebab, jika harga BUMI makin melorot dan BNBR makin sulit mendapat duit, utang repo tersebut bisa tak terbayar.

Penurunan harga saham BUMI juga kian menambah tekanan kepada BNBR lantaran nilai jaminan utangnya semakin tergerus. Seperti kita tahu, BNBR memperoleh utang US$ 1,09 miliar dari Odickson Finance pada April 2008 buat akuisisi internal beberapa anak usahanya. Induk usaha Grup Bakrie ini juga berutang ke J.P Morgan, ICICI, dan empat perusahaan investasi lokal. Total utang tersebut mencapai US$ 1,43 miliar. BNBR baru melunasi sebagian kecil utang itu, dan masih tersisa US$ 1,3 miliar.


Persoalannya, jaminan seluruh utang itu adalah kepemilikan saham BNBR di berbagai anak usahanya, terutama saham Bumi. Berdasarkan riset UBS Securities pada 4 November 2008, awalnya, rata-rata rasio jaminan atas utang itu sebesar 2,83 kali. Namun, seiring anjloknya harga saham anak-anak usaha BNBR, rasio jaminan terhadap utang itu ikut melorot tajam.

Per 3 November 2008 atau saat saham BUMI masih terkena suspend pada harga Rp 2.175 per saham, rasio jaminan terhadap utang BNBR sudah terpangkas 68% menjadi hanya satu kali. Nah, bagaimana rasio utang itu sekarang ketika dalam tempo dua hari saja harga saham BUMI sudah anjlok 18,2%?

Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman bilang, kondisi ini makin mendorong BNBR segera menjual saham anak usaha agarĀ  mendapat duit untuk melunasi utang ketimbang menambah jaminan.

Karena itulah, BNBR tak memerlukan suspend saham BUMI lagi. "Kalau suspend lagi malah menghalangi investor menentukan posisi," timpal Managing Director Reliance Securities Stefanus P. Susanto, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie