JAKARta. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) rontok, setelah naik tajam pada awal pekan ini. Penurunan harga minyak nabati ini terpicu spekulasi lonjakan stok di Malaysia. Data Bloomberg menunjukkan, Rabu (5/11) pukul 16.00 WIB, CPO untuk kontrak pengiriman Januari 2015 di Malaysia Derivative Exchange turun 2,2% dibandingkan hari sebelumnya menjadi RM 2.258 atau setara US$ 674,13 per metrik ton (MT). Koreksi harga minyak sawit sudah berlangsung selama dua hari. Padahal, Senin (3/11), CPO sempat bertengger di level tertinggi sejak Juli 2014, yaitu RM 2.336 per MT. Sejumlah analis dan trader yang disurvei Bloomberg memprediksi, stok minyak sawit Malaysia bulan Oktober bertambah 2,4% menjadi 2,14 juta ton. Namun, produksi selama Oktober diperkirakan turun, pasca mencetak rekor 2,03 juta ton per Agustus lalu.
Penurunan harga CPO kian terbatas
JAKARta. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) rontok, setelah naik tajam pada awal pekan ini. Penurunan harga minyak nabati ini terpicu spekulasi lonjakan stok di Malaysia. Data Bloomberg menunjukkan, Rabu (5/11) pukul 16.00 WIB, CPO untuk kontrak pengiriman Januari 2015 di Malaysia Derivative Exchange turun 2,2% dibandingkan hari sebelumnya menjadi RM 2.258 atau setara US$ 674,13 per metrik ton (MT). Koreksi harga minyak sawit sudah berlangsung selama dua hari. Padahal, Senin (3/11), CPO sempat bertengger di level tertinggi sejak Juli 2014, yaitu RM 2.336 per MT. Sejumlah analis dan trader yang disurvei Bloomberg memprediksi, stok minyak sawit Malaysia bulan Oktober bertambah 2,4% menjadi 2,14 juta ton. Namun, produksi selama Oktober diperkirakan turun, pasca mencetak rekor 2,03 juta ton per Agustus lalu.