Penurunan harga emas bisa jadi peluang beli, cermati patokan harga berikut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukses menembus rekor baru ke US$ 1.800 per ons troi, penurunan harga emas global bisa dipicu oleh vaksin Covid-19. Jika vaksin berhasil ditemukan, kekhawatiran akan mereda dan investor akan kembali ke aset-aset berisiko.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penemuan vaksin akan menjadi kunci penurunan harga emas. Ini mengingat, vaksin akan menurunkan secara drastis kekhawatiran pasar terhadap covid-19. "Tapi penemuan vaksin masih dalam proses, mungkin paling cepat akhir tahun," ungkap Ariston kepada Kontan.co.id, Kamis (9/7).

Untuk itu, dia memperkirakan prospek harga emas global untuk sementara masih akan positif dan layak untuk dikoleksi. Itu karena, faktor yang menjadi kekhawatiran pasar masih belum menghilang, terbukti dengan harga yang baru saja menembus rekor US$ 1.800 per ons troi.


Baca Juga: Wall Street mixed di tengah laporan klaim pengangguran AS yang turun tipis

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (9/7) harga emas berjangka untuk kontrak Agustus 2020 masih menguat 0,14% ke level US$ 1.811 per ons troi. Ariston menyampaikan penguatan saat ini didukung oleh berbagai sentimen.

Pertama, pelaku pasar masih mengkhawatirkan penularan global Covid-19 yang terus meninggi, sementara vaksin belum ditemukan. Apalagi, pandemik Covid-19 telah mengganggu aktivitas ekonomi global dan membuat masyarakat mengurangi aktivitas secara normal demi menghindari risiko terjangkit virus.

Faktor kedua yakni terkait stimulus besar yang digelontorkan banyak bank sentral dunia, terutama bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve. Langkah tersebut cukup berpengaruh dan mengerek naik harga emas karena The Fed memperbesar likuiditas dolar AS. Alhasil pelaku pasar cenderung memilih untuk berinvestasi ke beragam aset termasuk safe haven emas.

Baca Juga: Harga emas rawan profit taking setelah tembus US$ 1.800 per ons troi

Terakhir, sentimen seperti ketegangan hubungan AS dan China semakin memanas, di mana keduanya merupakan ekonomi terbesar dunia. "Bila keduanya berkonflik, akan berdampak negatif ke negara lainnya," tambahnya.

Ke depan, Ariston memperkirakan harga emas global masih berpeluang menguat lebih lanjut ke kisaran US$ 1.850 per ons troi hingga US$ 1.870 per ons troi. Pelaku pasar juga bisa melakukan buy on weakness untuk memanfaatkan peluang tersebut.

"Setiap koreksi bisa jadi peluang untuk beli. Adapun area support di sekitar US$ 1.750 per ons troi hingga US$ 1.780 per ons troi. Ini tergantung ada vaksin atau tidak, kalau belum mungkin akhir tahun harga masih berpeluang di atas US$ 1.800 per ons troi," ujarnya.

Baca Juga: Harga emas Antam melonjak Rp 6.000 menjadi Rp 940.000 per gram pada Kamis (9/7)

Strategi yang sama yakni buy on weakness juga bisa diterapkan untuk emas milik PT Aneka Tambang (Antam) yang dinilai masih berpeluang naik dan mendekati Rp 1 juta per gram. Ariston menekankan bahwa buy on weakness bisa jadi strategi yang baik untuk menghindari risiko jika harga tiba-tiba berbalik saat sudah terlampau tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati