JAKARTA. Penurunan harga gula international ternyata tidak semerta-merta langsung berdampak pada penurunan harga gula di dalam negeri. Buktinya harga rata-rata penjualan gula nasional di dalam negeri masih (3/3) masih berada di atas harga Rp 11.079 per kilogram (kg). Harga ini turun dibandingkan rata-rata Januari Rp 11.102 per kg. Seperti diketahui,harga gula putih dunia anjlok hingga US$ 619,50 per ton di bursa komoditi London. Padahal, pada Januari lalu harganya masih mencapai US$ 743,80 per ton. Penurunan harga ini akibat adanya kenaikan suplai gula dari Brazil sebagai negara produsen gula terbesar di dunia. ”Harga akan berangsur turun jika musim giling sudah masuk,” kata Direktur Bina Pasar dan Distribusi, Kementerian Perdagangan, Jimmy Bela. Ada kekhawatiran dari Colosewoko, jika gula impor milik PT RNI dan PTPN tidak terserap sampai dengan masuk musim giling di bulan Mei nanti, maka Ia mengkhawatirkan gula impor itu tidak bisa dijual di harga tinggi. ”Karena akan bersaing dengan gula lokal yang ongkos produksinya lebih rendah,” rinci Colosewoko.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penurunan Harga Gula Dunia Tak Pengaruhi Gula Lokal
JAKARTA. Penurunan harga gula international ternyata tidak semerta-merta langsung berdampak pada penurunan harga gula di dalam negeri. Buktinya harga rata-rata penjualan gula nasional di dalam negeri masih (3/3) masih berada di atas harga Rp 11.079 per kilogram (kg). Harga ini turun dibandingkan rata-rata Januari Rp 11.102 per kg. Seperti diketahui,harga gula putih dunia anjlok hingga US$ 619,50 per ton di bursa komoditi London. Padahal, pada Januari lalu harganya masih mencapai US$ 743,80 per ton. Penurunan harga ini akibat adanya kenaikan suplai gula dari Brazil sebagai negara produsen gula terbesar di dunia. ”Harga akan berangsur turun jika musim giling sudah masuk,” kata Direktur Bina Pasar dan Distribusi, Kementerian Perdagangan, Jimmy Bela. Ada kekhawatiran dari Colosewoko, jika gula impor milik PT RNI dan PTPN tidak terserap sampai dengan masuk musim giling di bulan Mei nanti, maka Ia mengkhawatirkan gula impor itu tidak bisa dijual di harga tinggi. ”Karena akan bersaing dengan gula lokal yang ongkos produksinya lebih rendah,” rinci Colosewoko.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News