Penurunan harga jagung tidak memangkas harga pakan



JAKARTA. Penurunan harga komoditas jagung di pasar internasional belakangan ini tak lantas membuat harga pakan ternak ikut melandai. Sebab, ada bahan baku lain yang berasal dari produk hewani mengalami kenaikan harga.

Menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), Sudirman, selain jagung, produk tambahan lain yang turut mempengaruhi harga pakan ternak adalah tepung tulang atau meat and bone meals (MBM). "Meski harga jagung menurun, bila harga produk tambahannya naik, maka harga pakan tak bisa langsung ikut turun," kata dia, Selasa (12/2).

Mengutip data Bloomberg, harga jagung di Chicago Board of Trade (CBOT) untuk pengiriman Maret 2013 di posisi US$ 7 per bushel (setara 25 kilogram). Harga ini menurun 4,1% dibandingkan posisi pekan lalu yang berada di kisaran US$ 7,3 per bushel.


Di sisi lain, harga MBM atau produk substitusinya seperti poultry meat meal (PMM) yang berasal dari unggas meningkat.

Berdasarkan data GPMT, harga MBM saat ini bergerak di kisaran US$ 800 per ton. Harga tersebut melonjak 45,5% dibandingkan posisi April 2012. Sedangkan harga PMM saat ini berada dikisaran US$ 850 per ton.

Sebagai informasi, sejak April 2012, Kementerian Pertanian (Kemtan) mengeluarkan kebijakan larangan sementara impor daging sapi asal Amerika Serikat. Alasannya, ada temuan penyakit sapi gila di wilayah California. Akibat beleid tersebut, produk daging, jeroan dan MBM tidak boleh masuk ke Indonesia.

Mengutip Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan Jenis-Jenis Hama Penyakit Hewan Karantina, Penggolongan dan Klasifikasi Media Pembawa, disebutkan bahwa penyakit bovine spongiform encephalopty (BSE) atau penyakit sapi gila ini digolongkan sebagai hama penyakit hewan karantina (HPHK) golongan I.

Protein hewani yang berasal dari MBM ataupun PMM ini komposisinya cukup lumayan untuk pakan ternak, yakni mencapai 10% dari total kebutuhan. Sedangkan porsi jagung mencapai 80% dari total bahan baku pakan ternak.

Saat ini harga pakan unggas untuk broiler di level Rp 6.500 per kg. Sedangkan harga pakan untuk ayam petelur di kisaran Rp 4.800 per kg. Pada akhir Januari 2013, para produsen telah menaikkan harga pakan lantaran harga jagung pada awal tahun ini terus menanjak.

Tevi Melviana, General Manager Marketing and Sales PT Cheil Jedang Superfeed (CJ Superfeed) tidak menampik adanya kenaikan harga. Kenaikan harga pakan yang diproduksi CJ Superfeed minimal Rp 200 per kg.

Kapasitas produksi pakan ternak CJ Superfeed sekitar 70.000 ton per bulan. Dari jumlah tersebut, kebutuhan bahan baku jagung mencapai 120.000 ton per bulan. Perinciannya, sebanyak 35.000 ton hingga 40.000 ton untuk produksi langsung, sedangkan sisanya sebagai stok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro