Penurunan Harga Migas dan Kontribusi AMMN Menekan Laba Medco Energi (MEDC) Tahun Lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MedcoEnergi Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 330,67 juta (sekitar 5 triliun) pada 2023. Laba bersih tersebut turun 37% dibandingkan US$ 530,88 juta pada 2022.

Melansir keterangan resmi Medco, jumlah pendapatan Medco menurun dari US$ 2,24 miliar di 2023 menjadi US$ 2,31 pada tahun 2022.

CEO Medco Roberto Lorato mengatakan, tahun lalu kembali menjadi tahun yang sibuk dan produktif. Pada 2023, dia bilang, Medco berhasil mencapai seluruh target yang ditetapkan untuk produksi minyak dan gas, penjualan ketenagalistrikan, biaya unit produksi, belanja modal, dan pengurangan utang.


"Kami juga meningkatkan dividen tunai, melakukan amandemen PSC Corridor, menyelesaikan akuisisi di Oman, menyelesaikan IPO Amman, IPO Indonesia terbesar tahun 2023, dan memenuhi target pengurangan emisi GRK dua tahun lebih cepat dari rencana," kata Roberto dalam keterangan resminya, Selasa (2/4).

Baca Juga: Pendapatan Tumbuh, Laba Bersih Mitra Adiperkasa (MAPI) Terkoreksi di 2023

Lebih lanjut, Roberto menerangkan bahwa laba bersih yang hampir mencapai US$ 331 juta ini lebih rendah dari 2022 karena mencerminkan penurunan harga minyak dan gas dan berkurangnya kontribusi dari AMMN.

"Bagian MedcoEnergi atas laba bersih dari AMMN lebih rendah dari tahun sebelumnya diakibatkan curah hujan yang sangat tinggi dan keterlambatan dalam perpanjangan izin ekspor," ujar Roberto.

Rata-rata harga minyak dan gas juga lebih rendah di AS$ 78/bbl, turun US$18/bbl dibandingkan dengan AS$ 96/bbl di 2022, harga rata-rata gas pada 2023 US$ 7/mmbtu. Meskipun harga lebih rendah, keekonomian minyak dan gas Medco tetap tangguh didukung oleh biaya produksi yang rendah dan penambahan cadangan.

Roberto bilang kerugian penurunan nilai aset non-tunai lainnya sebagian besar diimbangi oleh keuntungan nontunai, termasuk klasifikasi aset Libya sebagai aset yang akan dijual dan keuntungan atas dilusi dari IPO AMMN.

Adapun belanja modal, di luar akuisisi di Oman, mencapai AS$ 333 juta yang sebagian besar digunakan untuk melanjutkan proyek pengembangan di Natuna, Corridor, dan fasilitas panas bumi di Ijen.

Baca Juga: Pendapatan Turun, Laba Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) Ambles 52% Tahun Lalu

Sementara itu, Direktur Utama MEDC Hilmi Panigoro mengatakan, sejak 2018 Medco telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam skala dan profitabilitas. Setelah sukses pada 2023, Medco bersemangat terhadap masa depan MedcoEnergi.

Seiring dengan pertumbuhan, kata Hilmi, Medco akan tetap berkomitmen pada kepemimpinan di bidang ESG, memperluas jangkauan energi terbarukan, mengembangkan portofolio gas, dan terus menjalin hubungan baik dengan para pemangku kepentingan dan investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi