KONTAN.CO.ID-JAKARTA Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai bahwa potensi penurunan harga minyak global di bawah asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 bisa menciptakan ruang fiskal yang cukup signifikan bagi pemerintah. Hal ini dikarenakan secara struktural, sensitivitas belanja terhadap perubahan asumsi makro, termasuk harga minyak, bisa lebih besar dibandingkan penerimaan. "Jika harga minyak global ke depan memang lebih rendah dari asumsi makro APBN 2025, saya melihat ada potensi terciptanya ruang fiskal yang cukup berarti," ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (8/6).
Penurunan Harga Minyak Global Berpotensi Buka Ruang Fiskal
KONTAN.CO.ID-JAKARTA Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai bahwa potensi penurunan harga minyak global di bawah asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 bisa menciptakan ruang fiskal yang cukup signifikan bagi pemerintah. Hal ini dikarenakan secara struktural, sensitivitas belanja terhadap perubahan asumsi makro, termasuk harga minyak, bisa lebih besar dibandingkan penerimaan. "Jika harga minyak global ke depan memang lebih rendah dari asumsi makro APBN 2025, saya melihat ada potensi terciptanya ruang fiskal yang cukup berarti," ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (8/6).
TAG: