LONDON. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) sore ini (1/4) kembali menurun. Dengan demikian, penurunan harga minyak sudah berlangsung selama empat hari terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, siang tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Mei turun sebesar 57 sen menjadi US$ 101,01 per barel. Pada pukul 09.06 waktu London, kontrak yang sama diperdagangkan di level US$ 101,29 sebarel di New York Mercantile Exchange. Kemarin, harga kontrak minyak turun 9 sen menjadi US$ 101,58 per barel. Penurunan harga si emas hitam terjadi di tengah kecemasan investor mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi China. Asal tahu saja, indeks manufaktur China yang dirilis hari ini menunjukkan angka 48 pada Maret. Ini merupakan level terendah sejak Juli tahun lalu. Penurunan indeks manufaktur China itu juga mengindikasikan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara konsumer minyak kedua terbesar dunia itu. Selain itu, ada juga prediksi mengenai lonjakan suplai minyak AS untuk pekan ke 11. Hal itu tampak pada hasil survei Bloomberg yang meramal kenaikan cadangan minyak sebesar 2,5 juta barel pada pekan lalu ke level tertinggi sejak November. "Tingkat permintaan minyak tertekan oleh lemahnya ekonomi China. Permintaan minyak saat ini sudah menyentuh level terendah musimannya," jelas Amrita Sen, chief oil market strategist Energy Aspects Ltd. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei turun 4 sen menjadi US$ 107,72 sebarel di ICE Futures Europe exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penurunan harga minyak memasuki hari ke empat
LONDON. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) sore ini (1/4) kembali menurun. Dengan demikian, penurunan harga minyak sudah berlangsung selama empat hari terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, siang tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Mei turun sebesar 57 sen menjadi US$ 101,01 per barel. Pada pukul 09.06 waktu London, kontrak yang sama diperdagangkan di level US$ 101,29 sebarel di New York Mercantile Exchange. Kemarin, harga kontrak minyak turun 9 sen menjadi US$ 101,58 per barel. Penurunan harga si emas hitam terjadi di tengah kecemasan investor mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi China. Asal tahu saja, indeks manufaktur China yang dirilis hari ini menunjukkan angka 48 pada Maret. Ini merupakan level terendah sejak Juli tahun lalu. Penurunan indeks manufaktur China itu juga mengindikasikan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara konsumer minyak kedua terbesar dunia itu. Selain itu, ada juga prediksi mengenai lonjakan suplai minyak AS untuk pekan ke 11. Hal itu tampak pada hasil survei Bloomberg yang meramal kenaikan cadangan minyak sebesar 2,5 juta barel pada pekan lalu ke level tertinggi sejak November. "Tingkat permintaan minyak tertekan oleh lemahnya ekonomi China. Permintaan minyak saat ini sudah menyentuh level terendah musimannya," jelas Amrita Sen, chief oil market strategist Energy Aspects Ltd. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Mei turun 4 sen menjadi US$ 107,72 sebarel di ICE Futures Europe exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News