Penurunan harga minyak tantangan berat ekonomi RI



JAKARTA. Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Fadel Muhammad menilai penurunan harga minyak dunia masih akan menjadi tantangan berat bagi perekonomian global dan ekonomi domestik pada 2016.

Harga minyak sebelumnya pernah stabil pada kisaran 100 dolar AS per barel selama kurang lebih tiga setengah tahun, tapi sejak 2014 harga minyak terus menurun.

"Harga minyak (rata-rata sepanjang tahun 2016) diperkirakan akan berada pada kisaran 15-20 dolar AS per barel," ujar Fadel dalam sebuah seminar di Jakarta, Kamis.


Menurut Fadel, jika harga minyak turun 20 persen masih positif karena mengurangi inflasi dan biaya logistik minyak turun 20 persen.

Namun, turun harga minyak sampai 75 persen tersebut berpengaruh negatif terhadap perekonomian Indonesia.

Ia menuturkan, dampaknya akan merembet kepada penurunan signifikan pada Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP) dari sektor migas.

Penerimaan sektor migas pada 2015 lalu mencapai 12,86 miliar dolar AS dari target yang ditetapkan 14,99 miliar dolar AS atau 85,79 persen dari target.

Harga minyak dunia sendiri belakangan menunjukkan tren meningkat setelah sempat menyentuh level di bawah 30 dolar AS per barel. Posisi harga minyak dunia terakhir mencapai level 38,46 dolar AS per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan