KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak bertahan di level di bawah US$ 74 per barel, pasca rilisnya proyeksi harga minyak terbaru dari Energy Information Administration (EIA) dan laporan stok dari grup industri API. Meski demikian, efek Badai Milton yang lebih buruk dari perkiraan, dan eskalasi tensi di Timur Tengah berpotensi mendukung harga kembali menguat. Berdasarkan data Trading Economics, pada Rabu (9/10) pukul 11.54 WIB, harga minyak WTI berada di US$ 73,76 per barel. Dalam 24 jam terakhir menguat 0,26% dan sepekan terakhir naik 5,30%. Oil Research and Development ICDX Girta Yoga memaparkan, dalam laporan Prospek Energi Jangka Pendek bulan Oktober, EIA memangkas perkiraan harga minyak mentah Brent untuk tahun 2024 sebesar US$ 1,91 menjadi US$ 80,89 per barel dan untuk tahun 2025 dipangkas US$ 6,50 menjadi US$ 77,59 per barel. Selain itu, minyak mentah WTI juga diturunkan US$ 1,89 per barel untuk tahun 2024 dan tahun 2025 sebesar US$ 6,50 per barel.
Penurunan Harga Minyak Tertahan Badai Milton
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak bertahan di level di bawah US$ 74 per barel, pasca rilisnya proyeksi harga minyak terbaru dari Energy Information Administration (EIA) dan laporan stok dari grup industri API. Meski demikian, efek Badai Milton yang lebih buruk dari perkiraan, dan eskalasi tensi di Timur Tengah berpotensi mendukung harga kembali menguat. Berdasarkan data Trading Economics, pada Rabu (9/10) pukul 11.54 WIB, harga minyak WTI berada di US$ 73,76 per barel. Dalam 24 jam terakhir menguat 0,26% dan sepekan terakhir naik 5,30%. Oil Research and Development ICDX Girta Yoga memaparkan, dalam laporan Prospek Energi Jangka Pendek bulan Oktober, EIA memangkas perkiraan harga minyak mentah Brent untuk tahun 2024 sebesar US$ 1,91 menjadi US$ 80,89 per barel dan untuk tahun 2025 dipangkas US$ 6,50 menjadi US$ 77,59 per barel. Selain itu, minyak mentah WTI juga diturunkan US$ 1,89 per barel untuk tahun 2024 dan tahun 2025 sebesar US$ 6,50 per barel.