JAKARTA. Penurunan harga minyak dunia sepanjang tahun ini ternyata membawa dampak yang cukup positif terhadap industri penerbangan. Terbukti, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bangkit dari kerugian dan mencatakan laba bersih pada kuartal III 2015. Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan GIAA, Jumat (23/10), selama sembilan bulan pertama tahun ini biaya untuk kebutuhan bahan bakar yang dikeluarkan emiten pelat merah ini turun 31,3% menjadi US$ 806,4 juta dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar dari US$ 1,17 miliar. Penurunan biaya untuk pembelian bahan bakar ini membuat biaya operasional penerbangan GIAA turun 12,3% dari US$ 1,64 miliar menjadi US4 1,87 miliar. Sehingga total beban usaha perseroan selama sembilan bulan pertama turun 9,45% menjadi USD2,78 miliar dari US$ 3,07 miliar.
Penurunan harga minyak topang kinerja GIAA
JAKARTA. Penurunan harga minyak dunia sepanjang tahun ini ternyata membawa dampak yang cukup positif terhadap industri penerbangan. Terbukti, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bangkit dari kerugian dan mencatakan laba bersih pada kuartal III 2015. Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan GIAA, Jumat (23/10), selama sembilan bulan pertama tahun ini biaya untuk kebutuhan bahan bakar yang dikeluarkan emiten pelat merah ini turun 31,3% menjadi US$ 806,4 juta dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar dari US$ 1,17 miliar. Penurunan biaya untuk pembelian bahan bakar ini membuat biaya operasional penerbangan GIAA turun 12,3% dari US$ 1,64 miliar menjadi US4 1,87 miliar. Sehingga total beban usaha perseroan selama sembilan bulan pertama turun 9,45% menjadi USD2,78 miliar dari US$ 3,07 miliar.