Penurunan Impor Bukan Tanda Pelemahan Ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai impor Indonesia kembali menurun pada Agustus 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor pada Agustus 2023 sebesar US$ 18,88 miliar atau turun 3,53% dari bulan sebelumnya. 

Pun bila dibandingkan dengan Agustus 2022, nilai impor terpantau turun 14,77% secara tahunan. 

Ekonom Bank Danamon Irman Faiz mengungkapkan, penurunan impor pada bulan Agustus 2023 bukan sebagai sesuatu yang patut diwaspadai. 


Mengingat, kinerja impor juga menunjukkan tingkat permintaan dalam negeri. Faiz menekankan, penurunan impor pada bulan lalu hanyalah sesuatu yang temporer. 

Baca Juga: Indonesia Paling Banyak Impor Beras dari Thailand

"Lebih kepada faktor seasonal, bukan sesautu yang kemudian menunjukkan adanya penurunan permintaan masyarakat," tutur Faiz kepada Kontan.co.id, Jumat (15/9). 

Ia mengambil contoh penyebab penurunan impor pada Agustus 2023. BPS menyebut salah satunya dikontribusi oleh penurunan impor komoditas kapal perahu dan struktur terapung (HS 89). 

Kemudian, bila menilik impor menurut penggunaan, nilai impor barang konsumsi tercatat sebesar US$ 2,14 miliar atau naik 2,19% secara bulanan dan secara tahunan naik 15,47%. 

"Ini menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat masih kokoh. PMI Manufaktur juga masih ekspansi," terang Faiz. 

Faiz menduga, nilai impor ke depan akan terus meningkat. Seiring dengan aktivitas ekonomi yang makin membaik. 

Baca Juga: 19 Negara Sudah Membatasi Ekspor Pangan, Menyelamatkan Rakyatnya Sendiri-sendiri

Sedangkan nilai ekspor diperkirakan tak akan naik signifikan, mengingat harga komoditas yang melandai sehingga akan mengurangi kinerja ekspor. 

Faiz memperkirakan, neraca perdagangan Indonesia di sepanjang tahun 2023 akan tetap surplus di kisaran US$ 28 miliar hingga US$ 32 miliar. 

Jumlahnya mengecil bila dibandingkan dengan suprlus neraca perdagangan di sepanjang tahun 2022 yang sebesar US$ 54,46 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi