KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang Agustus kemarin, tren penerbitan produk reksadana baru cukup beragam. Salah satu yang menarik adalah empat jenis reksadana open end justru tidak memiliki produk baru, bahkan berkurang produknya. Merujuk laporan Infovesta Utama, produk reksadana pasar uang merupakan yang produknya susut paling drastis, yakni tujuh produk. Kemudian disusul dengan reksadana pendapatan tetap yang menyusut lima produk. Sedangkan reksadana campuran dan reksadana saham masing-masing turun dua dan satu produk. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan penurunan produk reksadana tidak serta merta mengindikasikan pertumbuhan kinerja reksadana ikut turun. Pasalnya, penurunan produk reksadana biasanya disebabkan karena memang ada kesepakatan antara manajer investasi (MI) dengan nasabah, maupun diperintahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Penurunan produk reksadana tidak serta merta ikut menurunkan kinerja industri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang Agustus kemarin, tren penerbitan produk reksadana baru cukup beragam. Salah satu yang menarik adalah empat jenis reksadana open end justru tidak memiliki produk baru, bahkan berkurang produknya. Merujuk laporan Infovesta Utama, produk reksadana pasar uang merupakan yang produknya susut paling drastis, yakni tujuh produk. Kemudian disusul dengan reksadana pendapatan tetap yang menyusut lima produk. Sedangkan reksadana campuran dan reksadana saham masing-masing turun dua dan satu produk. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan penurunan produk reksadana tidak serta merta mengindikasikan pertumbuhan kinerja reksadana ikut turun. Pasalnya, penurunan produk reksadana biasanya disebabkan karena memang ada kesepakatan antara manajer investasi (MI) dengan nasabah, maupun diperintahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).