KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan telah menjadi angin segar bagi industri perbankan. Berakhirnya era suku bunga tinggi bisa membuat industri ini terlepas dari tekanan biaya dana yang membebani kinerja mereka dalam beberapa waktu terakhir. Sebut saja, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang selama ini mengungkapkan bahwa likuiditas mahal telah menjadi tantangan. Meskipun, fungsi intermediasi tetap berjalan optimal untuk memenuhi permintaan KPR yang terus meningkat. BTN pun agresif memupuk Dana Pihak Ketiga (DPK), meskipun terjadi perebutan likuiditas yang dipicu suku bunga tinggi. Hingga Agustus 2024, DPK emiten dengan kode saham BBTN ini melesat 16,49% YoY menjadi Rp 373,88 triliun.
Penurunan Suku Bunga Jadi Harapan Perbaikan Margin di BTN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan telah menjadi angin segar bagi industri perbankan. Berakhirnya era suku bunga tinggi bisa membuat industri ini terlepas dari tekanan biaya dana yang membebani kinerja mereka dalam beberapa waktu terakhir. Sebut saja, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang selama ini mengungkapkan bahwa likuiditas mahal telah menjadi tantangan. Meskipun, fungsi intermediasi tetap berjalan optimal untuk memenuhi permintaan KPR yang terus meningkat. BTN pun agresif memupuk Dana Pihak Ketiga (DPK), meskipun terjadi perebutan likuiditas yang dipicu suku bunga tinggi. Hingga Agustus 2024, DPK emiten dengan kode saham BBTN ini melesat 16,49% YoY menjadi Rp 373,88 triliun.