Penurunan tarif listrik dan BBM hembuskan sentimen positif ke saham sektor konsumer



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk menurunkan beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku mulai 10 Februari. Tak hanya menurunkan harga BBM, pemerintah juga akan memberikan diskon tarif listrik sebesar Rp 52 per kilowatt hour (kWh), bagi pelanggan R-I 900 VA yang akan berlaku 1 Maret mendatang Kondisi ini dinilai akan berdampak positif kepada emiten sektor konsumer. Pasalnya, daya beli masyarakat diprediksi akan naik merespon penurunan tersebut.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, faktor ini akan meningkatkan daya beli masyarakat yang secara tidak langsung akan meningkatkan potensi penjualan emiten sektor konsumer.

“Ini menjadi peluang yang bagus untuk saham-saham consumer goods. Saya masih menjagokan saham konsumer tahun ini yakni UNVR, MYOR, HOKI, HMSP dan GGRM,” ujar William kepada Kontan.co.id, Senin (18/2).


Investor Relations PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) Dion Ferdinand mengatakan, naiknya daya beli masyarakat secara umum akan sejalan dengan peningkatan permintaan yang akan mengerek penjualan.

“Tahun ini ditargetkan penjualan bisa tumbuh 10%-15%. Untuk memanfaatkan utamanya kami melihat dari jaringan distribusi. Jaringan mini market yang semakin luas akan berdampak positif ke penjulan kami,” ujar Dion.

Sekadar mengingatkan, HOKI membukukan kenaikan laba bersih 95% yoy menjadi Rp 70,08 miliar pada periode September 2018 dari Rp 35,96 miliar pada periode September 2017.

Kinerja laba bersih ikut didorong oleh pertumbuhan penjualan bersih sebesar Rp 1,06 triliun atau naik 18% dari Rp 900,05 miliar pada periode September 2017.

Lebih lanjut, William menargetkan harga untuk saham rekomendasi sektor konsumer yakni UNVR Rp 50.000-Rp 52.000 per saham, MYOR Rp 3.000 per saham, HOKI Rp 800 per saham, HMSP Rp 4.000-Rp 4.200 per saham dan GGRM Rp 90.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi