Jakarta. Penurunan tarif listrik untuk 12 golongan pada bulan ini diperkirakan tak memberikan banyak pengaruh terhadap inflasi bulan ini. Permintaan yang lebih lemah dibanding dua bulan sebelumnya diproyeksikan menjadi penyebab inflasi Agustus tetap terkendali. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, penurunan tarif listrik pada bulan ini yang hanya Rp 2-Rp 3 per kWh sangat kecil. Walhasil, dampak penurunan tarif tersebut terhadap inflasi Agustus 2016 juga tidak terlalu signifikan. Menurut Sasmito, salah satu sumber tekanan harga pada bulan ini, yaitu adanya fenomena cuaca La Nina. Namun di sisi lain, produksi pertanian bertambah, salah satunya karena adanya musim panen padi gadu, yaitu padi yang ditanam pada musim kemarau dan daya beli masyarakat cenderung rendah pasca lebaran.
Penurunan tarif listrik tak akan pengaruhi inflasi
Jakarta. Penurunan tarif listrik untuk 12 golongan pada bulan ini diperkirakan tak memberikan banyak pengaruh terhadap inflasi bulan ini. Permintaan yang lebih lemah dibanding dua bulan sebelumnya diproyeksikan menjadi penyebab inflasi Agustus tetap terkendali. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, penurunan tarif listrik pada bulan ini yang hanya Rp 2-Rp 3 per kWh sangat kecil. Walhasil, dampak penurunan tarif tersebut terhadap inflasi Agustus 2016 juga tidak terlalu signifikan. Menurut Sasmito, salah satu sumber tekanan harga pada bulan ini, yaitu adanya fenomena cuaca La Nina. Namun di sisi lain, produksi pertanian bertambah, salah satunya karena adanya musim panen padi gadu, yaitu padi yang ditanam pada musim kemarau dan daya beli masyarakat cenderung rendah pasca lebaran.