Penurunan volume dan harga bikin nilai ekspor batubara anjlok 25%



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kondisi pasar dan harga yang tertekan turut membuat kinerja ekspor batubara Indonesia anjlok dalam 11 bulan 2020 ini. Pandemi Covid-19 membuat permintaan terhadap batubara merosot.

Analis Kebijakan Madya Ditjen Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Dodik Ariyanto membeberkan, volume ekspor batubara sampai dengan November 2020 tercatat sebanyak 364 juta ton. Angka itu turun 13% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yang sebesar 418 juta ton.

Merosotnya volume dan harga batubara membuat nilai ekspor komoditas emas hitam itu pun menurun. Hingga November, nilai ekspor batubara Indonesia sebesar US$ 14,8 miliar, anjlok 25% dibandingkan dengan nilai ekspor sampai dengan November 2019 yang sebesar US$ 19,86 miliar.


Baca Juga: Akibat pandemi Covid-19, produksi batubara Indonesia anjlok 11%

"Adanya pembatasan ekspor terutama dari India dan China itu sangat berpengaruh terhadap kinerja ekspor batubara Indonesia tahun ini sampai 30 November," sebut Dodik dalam acara Indonesia Mining Outlook, beberapa hari lalu.

Maklum, China dan India merupakan pasar ekspor batubara yang paling dominan. Secara global, pandemi covid-19 telah menurunkan permintaan batubara dari sejumlah negara konsumen.

Kondisi itu sebagai akibat dari kebutuhan batubara yang merosot. Kebutuhan batubara India, misalnya, telah turun sekitar 20% juga Korea Selatan yang menurun 15%.

Sebagai informasi, dalam lima tahun terakhir, volume ekspor batubara Indonesia terus menanjak. Hingga puncaknya pada tahun lalu menyentuh level 455 juta ton.

Baca Juga: Pemerintah akan beri sembilan insentif untuk hilirisasi batubara, berikut daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati