KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan yield obligasi global bergerak menurun seiring dengan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Namun, penurunan yield obligasi Indonesia berpotensi tertahan. Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, hal ini tercermin dari pergerakan yield obligasi acuan tenor 10 tahun yang kembali naik ke 6,9%. Menurutnya, hal ini disebabkan tekanan pada rupiah, khususnya dari hasil data transaksi berjalan (current account). Bank Indonesia (BI) melaporkan, terjadi defisit current account sebesar US$ 2,2 miliar atau setara dengan 0,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan, Ini Alasannya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan yield obligasi global bergerak menurun seiring dengan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Namun, penurunan yield obligasi Indonesia berpotensi tertahan. Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, hal ini tercermin dari pergerakan yield obligasi acuan tenor 10 tahun yang kembali naik ke 6,9%. Menurutnya, hal ini disebabkan tekanan pada rupiah, khususnya dari hasil data transaksi berjalan (current account). Bank Indonesia (BI) melaporkan, terjadi defisit current account sebesar US$ 2,2 miliar atau setara dengan 0,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).