JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan koreksi pada penutupan pasar di pekan pertama Oktober ini. Bursa melemah 1,04% ke level 3.549,00. Semua sektor melemah kecuali sektor pertambangan yang hanya naik 0,45%. Pelemahan IHSG ini diiringi koreksi atas 122 saham, penguatan terhadap 85 saham, dan aksi diam 71 saham lainnya.Sektor yang paling besar koreksinya adalah sektor consumer good dengan penurunan 2%, dan sektor aneka industri yang turun 2,20%. Sektor finance dan manufaktur belum beranjak juga dari zona merah dan turun sekitar 1,6-1,8%.Melemahnya bursa karena aksi jual yang terus menekan saham-saham bluechip. Misalnya, Astra International (ASII) turun 2,57% ke Rp 56.950, United Tractors (UNTR) yang terkoreksi 2,38% ke Rp 20.500, dan Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) melorot 2,38% ke Rp 18.450. Beberapa saham consumer good juga banyak terkoreksi, seperti Unilever Indonesia (UNVR) terjungkal 2,01% ke Rp 18.050, Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan anak usahanya yang barusan listing di bursa Indofood CBP Sukses Makmur tbk (ICBP) melorot dalam sekitar 4,2%-4,6%.Saham yang masih menguat didominasi oleh saham pertambangan, antara lain Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,22 % ke Rp 20.700, Bayan Resources (BYAN) mendaki 2,09% ke Rp 12.200, Indospring Tbk (INDS) meloncat 14,75 % ke Rp 7.000, Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) yang masih terus naik 15,71% ke Rp 8.100.Perdagangan di bursa tidak terlalu ramai, dengan total volume 6,4 milliar dan nilai perdagangan hanya mencapai Rp 5,42 trilliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penutupan akhir pekan, indeks lemah lunglai
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan koreksi pada penutupan pasar di pekan pertama Oktober ini. Bursa melemah 1,04% ke level 3.549,00. Semua sektor melemah kecuali sektor pertambangan yang hanya naik 0,45%. Pelemahan IHSG ini diiringi koreksi atas 122 saham, penguatan terhadap 85 saham, dan aksi diam 71 saham lainnya.Sektor yang paling besar koreksinya adalah sektor consumer good dengan penurunan 2%, dan sektor aneka industri yang turun 2,20%. Sektor finance dan manufaktur belum beranjak juga dari zona merah dan turun sekitar 1,6-1,8%.Melemahnya bursa karena aksi jual yang terus menekan saham-saham bluechip. Misalnya, Astra International (ASII) turun 2,57% ke Rp 56.950, United Tractors (UNTR) yang terkoreksi 2,38% ke Rp 20.500, dan Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) melorot 2,38% ke Rp 18.450. Beberapa saham consumer good juga banyak terkoreksi, seperti Unilever Indonesia (UNVR) terjungkal 2,01% ke Rp 18.050, Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan anak usahanya yang barusan listing di bursa Indofood CBP Sukses Makmur tbk (ICBP) melorot dalam sekitar 4,2%-4,6%.Saham yang masih menguat didominasi oleh saham pertambangan, antara lain Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,22 % ke Rp 20.700, Bayan Resources (BYAN) mendaki 2,09% ke Rp 12.200, Indospring Tbk (INDS) meloncat 14,75 % ke Rp 7.000, Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) yang masih terus naik 15,71% ke Rp 8.100.Perdagangan di bursa tidak terlalu ramai, dengan total volume 6,4 milliar dan nilai perdagangan hanya mencapai Rp 5,42 trilliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News