KONTAN.CO.ID - Harga aluminium menanjak lantaran kebijakan pembatasan produksi China mulai memberi dampak. Mengutip Bloomberg, Selasa (19/9) harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Excahange menguat 0,7% ke level US$ 2.103 per metrik ton pada pukul 09.50 waktu Shanghai. Harga aluminium ini terkoreksi dari level tertinggi US$ 2.137 per metrik ton pada 12 September 2017. Meski terkoreksi, harga aluminium ini masih mencatat kenaikan 24,22% sejak awal tahun. Huatai Futures menyatakan, tindakan penutupan pabrik peleburan aluminiun ilegal China terwujud secara bertahap. Di samping itu, pemangkasan produksi selama musim dingin secara lebih jauh akan meningkatkan biaya alumina dan mengurangi output aluminium. Huatai Futures menyarankan investor untuk bertahan pada posisi jangka panjang.
Penutupan pabrik mengilapkan harga aluminium
KONTAN.CO.ID - Harga aluminium menanjak lantaran kebijakan pembatasan produksi China mulai memberi dampak. Mengutip Bloomberg, Selasa (19/9) harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Excahange menguat 0,7% ke level US$ 2.103 per metrik ton pada pukul 09.50 waktu Shanghai. Harga aluminium ini terkoreksi dari level tertinggi US$ 2.137 per metrik ton pada 12 September 2017. Meski terkoreksi, harga aluminium ini masih mencatat kenaikan 24,22% sejak awal tahun. Huatai Futures menyatakan, tindakan penutupan pabrik peleburan aluminiun ilegal China terwujud secara bertahap. Di samping itu, pemangkasan produksi selama musim dingin secara lebih jauh akan meningkatkan biaya alumina dan mengurangi output aluminium. Huatai Futures menyarankan investor untuk bertahan pada posisi jangka panjang.