KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penutupan operasional raksasa tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) dinilai sebagai imbas dari persaingan global dan biaya tenaga kerja yang tinggi di Indonesia. Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo menuturkan bahwa biaya tenaga kerja yang jauh lebih rendah di negara-negara seperti Vietnam, Bangladesh, dan Kamboja, membuat Indonesia tidak lebih menarik bagi produsen yang ingin mengurangi biaya. "Tekanan persaingan yang ketat ini mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia untuk menekan biaya produksi mereka, hal yang seringkali sulit untuk dipertahankan. Selain itu, liberalisasi perdagangan yang semakin meningkat dapat mengakibatkan banjirnya barang-barang impor yang lebih murah, yang semakin mengikis daya saing industri dalam negeri," jelas Sutopo kepada Kontan, Jumat (28/2).
Penutupan Sritex Dampak Dari Persaingan Global dan Tingginya Biaya Tenaga Kerja
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penutupan operasional raksasa tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) dinilai sebagai imbas dari persaingan global dan biaya tenaga kerja yang tinggi di Indonesia. Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo menuturkan bahwa biaya tenaga kerja yang jauh lebih rendah di negara-negara seperti Vietnam, Bangladesh, dan Kamboja, membuat Indonesia tidak lebih menarik bagi produsen yang ingin mengurangi biaya. "Tekanan persaingan yang ketat ini mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia untuk menekan biaya produksi mereka, hal yang seringkali sulit untuk dipertahankan. Selain itu, liberalisasi perdagangan yang semakin meningkat dapat mengakibatkan banjirnya barang-barang impor yang lebih murah, yang semakin mengikis daya saing industri dalam negeri," jelas Sutopo kepada Kontan, Jumat (28/2).