Penutupan terminal diprotes, MRT jalan terus



JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yakin bahwa penundaan penutupan Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, tidak memengaruhi pembangunan stasiun dipo mass rapid transit (MRT) secara keseluruhan. "Enggak bakal mengganggu, sudah kita hitung kok tadi," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (7/1) sore.

Jokowi menyebutkan, penundaan penutupan terminal itu tidak terlalu lama. Dia telah mengutus Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menyampaikan sosialisasi kepada seluruh pekerja di terminal tersebut tentang pembangunan MRT. Menurutnya, sosialisasi sebelumnya tidak efektif.

"Semua harus lihat lapangannya. Yang paling penting itu, target pembangunan MRT harus tepat sesuai dengan jadwal," kata Jokowi.


Kendati demikian, Jokowi belum dapat memastikan kapan terminal tersebut ditutup. Ia berharap para pekerja dan warga yang mencari nafkah di terminal berubah sikap mendukung pembangunan dipo MRT.

Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestomi mengatakan bahwa penutupan terminal tidak usah terlalu buru-buru dilaksanakan. Kini, PT MRT Jakarta akan fokus melaksanakan persiapan pembangunan, yakni meratakan jalan, memasukkan alat berat, mobilisasi konstruksi pondasi awal, dan sebagainya.

"Enggak pending. Kita akan coba siapin lain yang bisa dilakukan. Buat pagarnya saja enam bulan, setelah itu peralihan lalu lintas di sekitarnya, tapi tetap akan berlanjut," ujar Dono.

Penutupan Terminal Bus Lebak Bulus sedianya dilakukan pada Senin (6/1) tengah malam kemarin. Namun, sopir dan awak bus serta warga yang mencari nafkah di terminal itu menuntut adanya solusi atas penutupan tersebut. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan