Penyakit Brucellosis -
Brucellosis adalah penyakit yang perlu diwaspadai. Pasalnya penyakit
brucellosis dapat berkembang menjadi penyakit kronis dengan komplikasi parah jika tidak cepat ditangani.
Brucellosis termasuk dalam penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Penyakit ini terutama ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terinfeksi. Pada manusia,
brucellosis bisa menjadi serius, melemahkan dan kadang-kadang menjadi penyakit kronis yang mempengaruhi berbagai organ. Masa inkubasi 1-3 minggu, tetapi dapat pula berlangsung sampai beberapa bulan.
Lantas, seperti apa gejala penyakit
brucellosis pada manusia dan bagaimana cara pengobatannya?
Baca Juga: Makan Secara Rutin! 6 Buah Ini Terbukti Bisa Melumpuhkan Kolesterol Jahat Apa itu penyakit brucellosis?
Dikutip dari laman resmi
Centers for Disease Control and Prevention (CDC),
brucellosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri.
B. melitensis merupakan penyebab utama
brucellosis manusia di seluruh dunia dan terkait dengan infeksi akut dengan masa inkubasi kurang dari dua bulan. Sedangkan infeksi
Brucella spp. lainnya biasanya berlangsung subakut yakni 2 hingga 12 bulan atau kronis yakni lebih dari satu tahun. Orang bisa tertular penyakit saat bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi bakteri. Hewan yang paling sering terinfeksi antara lain domba, sapi, kambing, babi, dan anjing.
Baca Juga: 3 Manfaat Sumsum Tulang Sapi untuk Kesehatan hingga Nutrisi Penting untuk Kulit Gejala brucellosis
Brucellosis dapat menyebabkan berbagai gejala, beberapa di antaranya mungkin muncul dalam waktu lama. Gejala awal
brucellosis bisa meliputi:
- Demam
- Berkeringat
- Malaise atau lesu, lemah, dan lemas
- Anoreksia
- Sakit kepala
- Nyeri pada otot, sendi, dan / atau punggung
- Kelelahan
Baca Juga: 7 Tanda Asam Urat dalam Tubuh Melonjak, Muncul Benjolan Aneh di Persendian Beberapa gejala dapat bertahan untuk jangka waktu yang lebih lama yakni selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan lalu muncul kembali. Selain itu, untuk beberapa pasien bisa terdapat gejala tambahan, di antaranya:
- Demam berulang
- Radang sendi
- Pembengkakan pada testis dan area skrotum
- Pembengkakan jantung (endokarditis)
- Gejala neurologis (hingga 5% dari semua kasus)
- Kelelahan kronis
- Depresi
- Pembengkakan hati dan / atau limpa
Baca Juga: Gula Darah Tinggi & Komplikasi Terkait Diabetes Bisa Diredam dengan 8 Vitamin Ini Cara penyebaran dan penularan brucellosis
Penyakit ini memiliki beberapa cara penularan dan penyebaran
brucellosis, di antaranya: 1. Makan daging setengah matang atau mengonsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi / mentah Cara paling umum untuk terinfeksi adalah dengan makan atau minum produk susu yang tidak dipasteurisasi / mentah. Ketika domba, kambing, sapi, atau unta terinfeksi, susu mereka terkontaminasi bakteri. Jika susu dari hewan yang terinfeksi tidak dipasteurisasi, infeksi akan menular ke orang yang mengonsumsi susu dan produk olahan susu seperti keju.
Baca Juga: Sedang Tren, Apa Itu Puasa Intermiten? Cek Manfaat dan Cara Melakukannya 2. Menghirup udara yang tercemar bakteri penyebab brucellosis Menghirup udara yang tercemar atau terkontaminasi bakteri penyebab
brucellosis juga dapat menyebabkan infeksi. Risiko ini umumnya lebih besar bagi orang-orang di laboratorium yang menangani bakteri tersebut. Selain itu, risiko terpapar dan terinfeksi
brucellosis juga dialami oleh para pekerja rumah pemotongan hewan dan pengepakan daging. 3. Luka di kulit Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka kulit atau selaput lendir. Bakteri juga bisa masuk ke luka di kulit / selaput lendir melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi.
Baca Juga: Ini 13 Manfaat Habbatussauda untuk Kesehatan, Bisa Kontrol Kolesterol Hal ini menimbulkan masalah bagi pekerja yang melakukan kontak dekat dengan hewan atau ekskresi hewan (hewan yang baru lahir, janin, dan ekskresi yang mungkin terjadi sejak lahir) sehingga risiko terpapar juga bisa dialami oleh dokter hewan. Selain itu, orang yang berburu binatang di hutan juga berisiko terkena penyakit ini karena beberapa hewan buruan yang biasanya terinfeksi adalah bison, rusa, karibu (rusa kutub), rusa besar, dan babi hutan. Meski demikian, penularan brucellosis dari orang ke orang sangat jarang. Namun, ibu menyusui yang terinfeksi dapat menularkan infeksi kepada bayinya. Selain itu, walaupun jarang, penularan juga dapat terjadi melalui transplantasi jaringan atau transfusi darah. Sedangkan penularan
brucellosis melalui aktivitas seksual jarang dilaporkan.
Baca Juga: Daftar Tanaman Hias Indoor yang Cocok untuk Musim Hujan, Bisa Disimpan di Dalam Rumah Pengobatan brucellosis
Diagnosis infeksi
brucellosis harus dilakukan oleh dokter. Tes akan dilakukan untuk menemukan bakteri dalam sampel darah, sumsum tulang, atau cairan tubuh lainnya. Selain itu, tes darah dapat dilakukan untuk mendeteksi antibodi terhadap bakteri tersebut. Setelah diagnosis dibuat, dokter dapat meresepkan antibiotik. Bergantung pada waktu pengobatan dan tingkat keparahan penyakit, pemulihan mungkin memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan. Kematian akibat
brucellosis jarang terjadi, rasionya tidak lebih dari 2% dari semua kasus.
Baca Juga: 6 Minuman yang Ampuh Bikin Kolesterol Jahat Rontok, Salah Satunya Minuman Gandum Pencegahan brucellosis
Cara terbaik untuk mencegah infeksi
brucellosis adalah pastikan tidak mengonsumsi daging mentah, produk susu yang tidak dipasteurisasi seperti susu, keju, dan es krim. Jangan memakannya jika tidak yakin bahwa produk susu telah dipasteurisasi, jangan memakannya.
Sementara, bagi pekerja di RPH, dokter hewan atau pemburu bisa melindungi diri dengan menggunakan sarung tangan karet, kacamata, dan celemek. Perlengkapan ini akan membantu memastikan bahwa bakteri dari hewan yang berpotensi terinfeksi tidak masuk ke mata atau di dalam luka atau lecet pada kulit. Demikian penjelasan mengenai apa itu
brucellosis, gejala
brucellosis, dan cara pengobatan
brucellosis. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News