MOMSMONEY.ID - Demensia adalah menurunnya kemampuan otak untuk melakukan fungsi dasar, seperti berpikir, mengingat, berbicara, dan membuat keputusan. Penderita demensia biasanya akan kesulitan untuk mengurus dirinya sendiri, sulit berkomunikasi dengan orang di sekitarnya, dan sulit memahami apa yang dilihatnya. Beberapa penderita demensia juga mengalami perubahan perilaku dan kesulitan untuk fokus, dikutip dari Healthline. Perlu diingat, demensia berbeda dengan pikun.
- Demensia pada penyakit Alzheimer
- Demensia vaskular
- Demensia dengan Lewy body
- Demensia frontotemporal
- Demensia campuran
- Kelainan metabolisme atau endrokrin.
- Multiple sclerosis.
- Subdural hematoma.
- Tumor otak.
- Efek samping obat, seperti obat penenang dan obat pereda nyeri.
- Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, seperti kekurangan vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, vitamin E, dan zat besi dalam tubuh.
- Keracunan akibat paparan logam berat, pestisida, dan konsumsi alkohol.
- Mudah lupa
- Sulit mempelajari hal baru
- Sulit konsentrasi
- Sulit mengingat waktu dan tempat
- Suasana hati tidak menentu
- Sering kehilangan benda akibat lupa tempat meletakkannya
- Sulit menemukan kata yang tepat saat berbicara
- Apatis atau tidak perduli terhadap lingkungan sekitar
- Sering mengulang aktivitas yang sama tanpa disadari
- Sulit melakukan aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari
- Berhenti merokok.
- Berolahraga secara teratur.
- Tidur yang cukup.
- Menjaga asupan nutrisi dan menerapkan pola makan sehat, misalnya dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat. Konsumsi vitamin untuk otak dan suplemen herbal, seperti Gingko biloba, juga diduga baik untuk mencegah demensia.
- Kurangi asupan alkohol.
- Menjaga berat badan ideal.
- Melatih otak secara berkala, seperti rajin membaca atau bermain teka-teki silang.
- Rutin mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, dan kolestrol.
- Segera melakukan konsultasi ke dokter jika mengalami stres, depresi, atau gangguan kecemasan.