Penyakit menyerang, harga udang melesat



JAKARTA. Petambak udang di Indonesia menikmati harga tinggi gara-gara udang di sejumlah negara, yaitu Vietnam, Thailand, dan China diserang  virus early mortality syndrome atau EMS. Padahal, ketiga negara tersebut memasok sekitar 30% hingga 40% kebutuhan udang dunia.

Maka, harga udang Indonesia di tingkat petambak pun naik. Iwan Sutanto, Ketua Umum Shrimp Club Indonesia (SCI) mengatakan, harga udang size 50 di tingkat petambak saat ini Rp 60.000-Rp 62.000 per  kilogram (kg).

Harga  tersebut, menurut Iwan sekitar 20% lebih tinggi 20% dibanding awal tahun 2013 yang berada di kisaran Rp 50.000-Rp 52.000 per kg. Kenaikan harga ini terjadi karena permintaan ke para petambak naik.


Bahkan, tingkat harga yang terbentuk saat ini sudah jauh di atas harga pokok produksi (HPP) yang dikeluarkan  petambak udang. Menurut Iwan, HPP udang hanya sebesar Rp 35.000-Rp 37.000 per kg.  "Kita menjadi khawatir bila harga terus melambung, daya beli konsumen akan melemah," kata Iwan, kemarin.

SCI menghitung, produksi dunia  tahun ini sebesar 3 juta ton. Dan permintaan udang dunia juga berada di kisaran angka tersebut. Dari jumlah itu, produksi udang Asia mendominasi hingga 60% total produksi sementara produksi udang Indonesia 400.000 ton-450.000 ton per tahun.

Untuk menjaga volume produksi udang di Indonesia, pemerintah perlu melakukan pencegahan agar virus EMS tidak masuk Indonesia. Pencegahan dilakukan dengan melarang segala jenis impor produk udang dari negara-negara yang terjangkit.

Menurut Iwan beberapa negara seperti Filipina dan Amerika latin saat ini juga sudah melarang importasi seluruh produk udang dari negara yang terjangkit virus EMS.

Slamet Subiakto, Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bilang, sejauh ini Indonesia masih aman dari virus EMS. "Penjagaan virus ini sangat ketat mulai dari indukan dari luar negeri sampai karantina," katanya.

Menurut Slamet, setiap produk udang yang diimpor harus memenuhi syarat specific pathogen free (SPF). Jika tidak maka di musnahkan atau di re-ekspor. Dia juga meminta kerjasama petambak untuk memonitor virus tersebut.

Udang memang masih menjadi menjadi primadona ekspor produk perikanan Indonesia. KKP menghitung, ekspor produk udang mencapai 40% total ekspor produk perikanan yang sebesar US$ 3,9 miliar tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa