JAKARTA. Perbankan di Indonesia saat ini dihadapkan pada permasalahan penyalahgunaan e-banking. Kendati demikian, Bank Mandiri mengaku data kerugian penyalahgunaan e-banking masih di bawah angka puluhan miliar rupiah. Menurut Bank Mandiri, jika nilainya masih dibawah 10 basis poin atau 0,01% dari total transaksi, maka hal itu masih berada di ambang normal. Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, untuk visa dan master card yang beroperasi secara global, nilai penyalahgunaannya masih 15 sampai 20 basis poin atai 0,015% sampai 0,02%. Meski demikian, bukan berarti Mandiri lepas tangan terkait permasalahan ini. Untuk mengantisipasi hal ini, Mandiri meminta nasabah agar berhati-hati dalam menggunakan kata sandi atau password. Budi juga menyarankan agar nasabah memperhatikan benar-benar prinsip keamanan bertransksi. “Selain itu, fitur antivirus harus dijaga agar selalu berjalan,” ujar Budi di Jakarta, kemarin.
Penyalahgunaan e-banking Mandiri masih normal
JAKARTA. Perbankan di Indonesia saat ini dihadapkan pada permasalahan penyalahgunaan e-banking. Kendati demikian, Bank Mandiri mengaku data kerugian penyalahgunaan e-banking masih di bawah angka puluhan miliar rupiah. Menurut Bank Mandiri, jika nilainya masih dibawah 10 basis poin atau 0,01% dari total transaksi, maka hal itu masih berada di ambang normal. Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, untuk visa dan master card yang beroperasi secara global, nilai penyalahgunaannya masih 15 sampai 20 basis poin atai 0,015% sampai 0,02%. Meski demikian, bukan berarti Mandiri lepas tangan terkait permasalahan ini. Untuk mengantisipasi hal ini, Mandiri meminta nasabah agar berhati-hati dalam menggunakan kata sandi atau password. Budi juga menyarankan agar nasabah memperhatikan benar-benar prinsip keamanan bertransksi. “Selain itu, fitur antivirus harus dijaga agar selalu berjalan,” ujar Budi di Jakarta, kemarin.